- iklan -

JAKARTA, ITN- DALAM upaya mendorong regenerasi petani agar #KelezatanAsli kuliner Indonesia tetap terjaga dari generasi ke generasi, Kecap Bango produksi PT Unilever Indonesia,tbk memperkenalkan “Program Petani Muda”.

“Salah satu prioritas Bango saat ini adalah tentu karena kita ingin menjaga #KelezatanAsli terus ada berkaitan erat dengan petani, kita menyadari betapa pentingnya petani terus ada untuk menghasilkan bahan–bahan tentunya bahan–bahan baku asli Indonesia, karena itu salah satu sesuatu yang cukup penting untuk kita semua ketahui adalah pentingnya petani itu beregenerasi agar petani tidak hilang dan terus dapat menghasilkan bahan–bahan asli yang terbaik dari Indonesia”, ujar Senior Branch Manager Bango, Nando Kusmanto.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menyatakan sekitar tiga tahun terakhir ini jumlah petani berkurang hingga 4 juta dengan rata–rata petani di Indonesia 65% usianya diatas 45 tahun dan hanya sekitar 4% yang usianya 23 tahun atau dibawahya, karena mayoritas anak–anak muda belum terinspirasi dengan profesi petani.

Pola pikir mayoritas anak–anak muda adalah jika profesi sebagai petani dianggap profesi yang tidak termasuk profesi menjanjikan, untuk itu Bango sebagai pihak swasta ingin berkontribusi khususnya untuk membuat dan menunjukan anak–anak muda untuk terinspirasi menjadikan profesi petani termasuk kedalam profesi yang menjanjikan melalui “Program Petani Muda”.

Executive Director The Learning Farm Indonesia, Nona Pooroe Utomo, mengatakan bahwa Bango bersama dengan The Learning Farm mengembangkan kurikulum “Program Petani Muda” untuk mendorong semangat, pengetahuan, dan keterampilan generasi muda dalam melanjutkan regenerasi petani.

“The learning farm adalah sebuah institusi yang sudah berdiri sejak 2005, kami berdiri khususnya untuk menjadikan pemuda pintar yang kita bina, dimana yang kita bina adalah mereka yang putus sekolah, pengguna narkoba, pemuda dengan keadaan keluarga yang sangat miskin dan beberapa adalah komunitas suku anak dalam dari beberapa daerah. Tujuanya adalah memberikan kesempatan kedua mereka melalui kegiatan kami yang fokus kepada pertanian organik”, ujarnya.

Bango mengajak seluruh pecinta #KelezatanAsli kuliner Indonesia untuk mendukung program ini melalui kemasan khusus “Cita Malika”, dimana disetiap kemasanya akan diberikan pelatihan tani untuk pemuda Indonesia.

“Program Petani Muda” Bango Upaya Regenerasi Petani agar #KelezatanAsli tetap Terjaga“Disini saya berusaha untuk mengungkapkan suatu ekspresi jujur yang berusaha saya visualisasikan melalui konsep dan cerita yang saya bangun melalui motif Bango ini dan yang menyatukan kami adalah cinta nah cinta ini yang saya ekspresikan,” ujar Fashion Designer Kebanggaan Indonesia yang mendesain kemasan edisi khusus “Cita Malika, Didiet Maulana.

Lebih lanjut ia mengatakan, “Adanya titik–titik ini mewakili biji malika dan warna–warni ini punya arti, merah melambangkan kehangatan kekeluargaan, orange melambangkan harapan, kuning melambangkan kesejahteraan dan hijau melambangkan kesuburan dengan motif tenun ikat yang menjadi inspirasi saya yaitu berbentuk tulang kedelai dari tenun Lombok dua segitiga bertemu berbentuk pucuk rebung dengan arti harapan atau doa”.

Selain desain kemasan khusus Bango “Cita Malika” yang di desain oleh Didiet Maulana, dibalik kemasan juga tertera kisah–kisah Inspiratif dari empat petani kedelai hitam Malika yang diitulis ulang oleh penulis kenamaan Dee Lestari yang sebenarnya mengakui dekat sekali dengan tema petani karena masa mudanya sudah menggeluti dunia agribisnis walaupun sempat berhenti. (sasha)

- iklan -