- iklan -

JAKARTA, ITN-  PESONA busana muslim Indonesia kembali mewarnai pekan mode Internasional. Kali ini, Indonesia Modest Fashion Designer akan manampilkan keindahan rancangan desainer Indonesia di ajang Asia Islamic Fashion Week 2018 Kuala Lumpur pada 29 Maret hingga 1 April 2018.

Para desainer tersebut yakni, Jeny Tjahyawati, Kursien Karzai, Ayu Dyah Andari, Laudya Cynthia Bella, Nina Nugroho, Indah Ederra, dan Zainal Songket. Masing-masing desainer ini akan membawakan koleksi terbaik mereka guna memperkuat potensi busana muslim Indonesia di mata dunia.

Tujuh Desainer Indonesia Modest Fashion Designer Ikuti Ajang Asia IFW 2018 Kuala Lumpur
Jeny Tjahyawati (kanan) dan Ayu Dyah Andari (kiri) bersama model yang akan tampil di ajang Asia Islamic Fashion Week 2018 Kuala Lumpur. (foto. evi)

“Ini adalah tahun kedua bagi saya mengikuti ajang Asia Islamic Fashion Week, tahun lalu diikuti oleh sembilan desainer dari Indonesia, sekarang tujuh desainer,” ujar desainer Jeny Tjahyawati saat ditemui IndonesiaTripNews.com pada jumpa pers yang didampingi Ayu Dyah Andari, Kursien Karzai, dan Nina Nugroho di Al-Zein Resto, Mal fX Lifestyle, Jakarta, Jumat (23/3/18).

Menurutnya masing-masing desainer akan menampilkan 10 hingga 20 busana. “Tema yang akan saya bawa Endless Blooming, dimana busana ini untuk menyambut musim dingin hingga musim semi,” ungkapnya.

Koleksi Jeny Tjahyawati terinspirasi oleh jalan setapak dan bunga berwarna-warni bermekaran yang siap menyambut saat musim dingin ke musim semi.

Jeny memilih bunga sebagai inspirasinya lantaran mewakili warna-warni dan setiap momen dalam hidupnya. Ia pun memperluas ide-idenya untuk membuat koleksi dengan sentuhan moderen, elegan, dengan nuansa etnik.

“Saya menggunakan tenun Makassar dengan bordir dan motif bunga lopo yang banyak tumbuh di Makassar dengan sedikit payet dan pola 3D. Warna bahan merah dan hijau,” ujarnya lebih lanjut.

Sementara Ayu Dyah Andari memilih tema Oase (Padang Pasir). Keagungan alam semesta selalu menjadi inspirasi awal untuk mewujudkan karya-karya indahnya.

Di tahun ketujuh berkarya, Ayu Dyah Andari dengan tema Oase-nya menampilkan keindahan bunga rose yang telah menjadi signature-nya dalam aplikasi unik dan berbeda.

Tujuh Desainer Indonesia Modest Fashion Designer Ikuti Ajang Asia IFW 2018 Kuala Lumpur
Kursien Karzai (kiri) dengan model yang mengangkat tema “Three Epochs”. (foto evi)

Menurut desainer kelahiran Palembang ini, dalam koleksinya ia ingin mempresentasikan wanita cantik yang dapat mengubah tempat yang kering dan garsang menjadi lebih hidup meskipun menjadi indah dengan tangannya sendiri.

“Oase dibuat untuk mewujudkan impian wanita yang menyukai keindahan bunga dalam tren warna rustic dan natural. Aplikasi embroidery  kali ini cukup berbeda, karena saya menggunakan cotton cupra japan & jacuard yang dibordir dan ditata sehingga berubah menjadi 3D emroidery yang khas pada gaun,” ungkap Andari.

Signature rancangannya bergaya victorian, ready to wear  dimulai dari gaun pesta hingga gaun pengantin.

Berbeda dengan Jeny dan Andari yang melengkapi koleksinya dengan terinspirasi bunga, Kursien Karzai dengan tema “Three Epochs” memilih gaya yang lebih simple.

“Dulu, sekarang dan nanti, adalah siklus kehidupan yang terus berputar dan pasti di lalui oleh manusia yang ada di dunia. Berapa pun waktu yang dilewati pasti akan mengalami tiga siklus kehidupan tersebut,” ujar Kursien mengawali pembicaraan.

Kursien mengatakan, “Ada 20 koleksi saya yang akan ditampilkan pada 30 Maret nanti dengan mengadopsi gaya busana eropa classic. Busana muslim ready to wear dengan style sporty, chick dan simple”.

Koleksi Kursien terdiri dari Jacket, jumpsuit, coat, cape, dan dress yang bergaya muda dan tetap mengutamakan nilai feminin untuk lebih menjadikan perempuan lebih anggun dan moderen dalam berbusana muslim.

Tujuh Desainer Indonesia Modest Fashion Designer Ikuti Ajang Asia IFW 2018 Kuala Lumpur
Desainer Nina Nugroho (kiri) dengan model yang mengusung busana klasik moderen. (foto. evi)

Begitupun dengan warna, koleksi dengan tema Three Epochs ini menggunakan warna gelap yang terkesan maskulin dan keren guna menguatkan tema yang terinspirasi dari tren fesyen zaman dulu, saat ini dan yang akan datang.

Kursien menambahkan, ” Saya ambil tema ini karena sama seperti halnya fesyen yang akan terus berputar karena tren akan terulang”.

Lanjut dengan desainer Nina Nugroho yang mengangkat tema “Rendezvous”. Label Nina Nugroho pada ajang  Islamic Fashion Week 2018 Kuala Lumpur akan menyuguhkan karyanya yang dikhususkan kepada para perempuan muslimah aktif yang multiperan.

“Koleksi saya berupa busana kerja yang mengusung konsep klasik moderen dengan memadukan gaya desain klasik yang timeless dengan kesederhanaan warna yang tegas, tak lekang waktu, modern dan up to date,” ungkap Nina.

Diakhir acara, Jeny Tjahyawati berharap ajang Asia Islamic Fashion Week 2018 ini dapat memperkokoh potensi busana muslim Indonesia di mata dunia. “Semoga berjalan lancar dan sukses,” tutupnya yang diamini Andari, Kursien, dan juga Nina. (evi)

 

- iklan -