JAKARTA, ITN– RATUSAN pelajar berbaju kuning mulai dari usia SD hingga SMA memenuhi atrium One Bellpark Mall, Jakarta Selatan pada Minggu (13/10/19). Beberapa dari mereka tampak terlihat serius mendengar uraian dari kakak-kakak pembimbing, ada pula yang mengutak-atik robot, maupun mengetikkan sesuatu di laptop pada kegiatan Robokids Fest.
Hingga suasana semakin ramai ketika Menteri Kominfo datang ke acara tersebut pukul 16.30 WIB. Robokids Fest merupakan gelaran dari World Robotic Explorer bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yakni suatu ajang yang melibatkan seluruh komponen anak bangsa untuk memanfaatkan dunia teknologi lewat pembelajaran dan praktik.

Ajang tersebut digelar mengingat dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, dimana segala sesuatunya menggunakan komputer dan robot sebagai dasarnya. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, kelak akan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang kini belum ada. Bahkan pekerja-pekerja manusia sangat mungkin akan digantikan dengan robot.
Guna menghadapi tantangan tersebut, para generasi muda yang menjadi penerus bangsa pun perlu dibekali pemahaman akan teknologi sejak dini, contohnya belajar coding, yakni menerjemahkan logika ke dalam bahasa pemrograman komputer.
Selain bekerja sama dengan Kominfo, World Robotic Eksplorer juga menggandeng Digital Talent Scholarship dan Siberkreasi (Gerakan Nasional Literasi Digital).
“Acara Robokids Fest 2019 diikuti sekitar 900 peserta dari tingkat SD hingga SMA, juga diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB (Sekolah Luar Biasa) di Jakarta, serta 250 – 300 orang pendamping,” ujar oleh pemilik Rumah Robot Indonesia – World Robotic Eksplorer, Jully Tjindrawan dalam sambutannya saat membuka acara Robokids Fest 2019.

Menurutnya, selain menampilkan pameran dan edukasi robot yang ada di seluruh dunia, para peserta Robokids Fest 2019 diperkenalkan dengan pemahaman teknologi dan juga praktik pembuatan robot, mulai dari teknik coding hingga teknik pengoperasian robot melalui platform digital. Ada pula games interactive, workshop literasi digital, kelas cuboid, hingga workshop coding asyik.
Lebih lanjut Jully mengatakan, “Kami berharap dengan mengikuti acara ini, anak-anak akan mencintai teknologi robotika, mulai dari coding. Kenapa coding penting? Karena sebentar lagi manusia akan bersahabat dengan robot. Untuk itu, anak-anak perlu diajarkan bahasa pemrograman sejak dini, yang dulu mungkin diajarkan minimal tingkat SMA, kini sudah bisa diperkenalkan sejak dini sekali, bahkan mulai dari usia tiga tahun”.
Jully juga berharap acara Robokids Fest mampu memperkenalkan kepada khalayak ramai bahwa Indonesia bisa mengembangkan berbagai teknologi robot yang bisa diandalkan dan dapat bersaing di tingkat global.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Rudiantara yang juga turut hadir memberikan dukungannya kepada Robokids Fest 2019, mengatakan, “Kegiatan ini sangat positif, bisa mengembangkan kreativitas terhadap anak-anak muda Indonesia, khususnya mereka yang menggemari dunia robotik.
Menurut Rudiantara, salah satu teknologi yang harus dikuasai adalah teknologi robotic. Sebab, ke depan akan banyak penggunaan robotic. “Kita bisa mulai belajar kodefikasi atau coding dari tingkat SD,” ungkapnya.
“Jika belajar coding sudah dimulai pada tangka dasar dan tidak perlu sekolah formal, maka masa depan Indonesia akan semakin baik. Dengan demikian, saat memasuki SMP dan SMA, mereka bisa membuat robot sendiri, yang tentu saja bisa bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Rudiantara berharap akan lahir generasi-generasi baru yang mampu mengembangkan dunia robotik dan bisa bersaing juga meraih prestasi di tingkat nasional hingga internasional. (sishi)