JAKARTA, ITN– PAMERAN Cosmobeaute Indonesia 2019 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta pada 17-19 Oktober 2019, dihadiri oleh para beautypreneur dengan antusias tinggi untuk melihat trend kosmetik yang ada di dunia saat ini.
Untuk pertama kalinya, Cosmobeaute Indonesia 2019 menghadirkan Beauty Experimental Zone yang berkolaborasi dengan PT. Nose Hebalindo, perusahaan produsen OEM (Original Equipment Manufacturing) Maklon kosmetik yang berada di Jakarta.
Di Beauty Experimental Zone, PT. Nose Herbalindo memperlihatkan secara live bagaimana cara pembuatan toner dengan bunga alami yaitu mawar dan marigold. Tak hanya itu, pengunjung yang datang dapat membawa pulang toner tersebut.
Direktur Nose Herbalindo, Yoda Nova mengatakan, pihaknya berusaha mengutamakan keunikan dan inovasi dalam setiap produknya. “Kami menjamin keamanan dan kehalalan kosmetika dalam setiap rantai proses pembuatannya. Melalui riset-riset yang selalu dilakukan secara berkala oleh tim R&D, serta dengan kolaborasi bahan-bahan seperti ekstrak dari tumbuhan alami, melahirkan produk-produk inovasi yang dapat membanggakan produk lokal kosmetik Indonesia,” ujar Yoda saat ditemui Indonesiatripnews.com dalam bincang-bincang bersama media di ajang Cosmo Beaute 2019 di JCC, Sabtu (19/10/19).
Menurut wanita lulusan sekolah Sistem Informatika ini, Nose membuat produk kosmetik sesuai dengan konsep dan impian yang diinginkan pelanggan. Untuk mendukung itu, Nose Herbalindo sudah mengikuti persyaratan standar baik lokal maupun internasional melalui Badan Sertifikasi International yaitu ISO 9001:2015, OHSAS 18001:2007, GMP, CPKB, dan HAS 2310.
“Kami sudah mengantongi sertifikasi halal yang menjadi trusted added value bagi para pebisnis kosmetik atau kami menyebutnya beautypreneur,” jelasnya.
Melalui PT Nose Herbalindo, beberapa local brand telah booming di dunia skincare yang telah membanggakan produk kosmetik buatan negeri kita Indonesia, seperti Somethinc, Innertrue, Maska, Evershine, Everwhite, Msglow. Begitu pula skincare yang dimiliki oleh para selebriti seperti Buza milik Bunga Zainal, SA Natural milik Shandy Aulia, Keyglow milik Sarah Salsabila, Ashanty, dan masih banyak lagi.
Kemunculan brand baru tersebut tak lepas dari bantuan perusahaan jasa pembuatan kosmetik atau disebut maklon kosmetik, Nose Herbalindo.
“Semua brand kosmetik lokal tersebut kelahirannya dibantu PT. Nose Herbalindo yang berkomitmen memiliki dan mewujudkan nilai ‘High End, High Value, dan High Quality’ dalam setiap produk pelanggannya,” ungkap Yoda Nova.
Mery, owner brand kosmetik everShine bercerita mengapa memilih menggunakan jasa perusahaan maklon kosmetik untuk membuatkan produk kosmetik dan membesarkan brand everShine yang dibangunnya.
“Saya pilih jasa maklon kosmetik karena tak ingin mengeluarkan investasi besar membeli peralatan pabrik untuk memproduksi produk kosmetik,” aku Mery.
Pilihan tepat meurutnya jatuh pada perusahaan maklon PT. Nose Herbalindo. “Di sini, saya dibantu untuk mematangkan konsep kosmetik/skincare dan brand everShine. Saya juga diberi kesempatan untuk memilih formula dari ekstrak tanaman apa yang digunakan dan saya memilih ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) karena belum ada yang menggunakan, sementara 18 kandungan asam aminonya sangat baik untuk kulit dan membantu menyamarkan noda hitam di wajah, merawat kulit yang berjerawat, mengatasi peradangan akibat jerawat, membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak, menghilangkan kerutan halus di kulit, mencerahkan sekaligus melembabkan kulit,” papar Mery.
“Kandungan vitamin C pada Moringa juga lebih banyak dari jeruk, dan baik untuk kulit sebagai antioksidan pencegah sel kulit rusak,” terang Mery.
Beautypreneur lain yang juga menjadi klien Nose adalah Diana Jaffar, Director Hanada. Sejak dirilis Agustus 2019, Hanada sudah memiliki sejumlah varian produk, antara lain body serum dan micellar gel. “Produk Hanada sudah bisa diperoleh di Shopee, Tokopedia, hingga Instagram Hanada,” ucapnya.
Diana juga melakukan riset sekaligus uji coba produk yang ingin dihasilkan kepada tubuhnya sendiri. Tentu butuh investasi untuk melakukan riset tersebut. “Hasilnya, Hanada resmi dipasarkan pada Agustus 2019 dengan harga Rp95 ribu hingga Rp219 ribu. Target market Hanada adalah perempuan usia 18-40 tahun,” jelas Diana.
Untuk memperkenalkan produk Hanada, Diana yang berteman sejak kecil dengan Yoda Nova, juga memanfaatkan media sosial serta mengikuti sejumlah pameran. Antara lain, dengan mengikuti pameran Cosmobeaute Indonesia 2019 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta pada 17-19 Oktober 2019. “Dalam waktu dekat, kami juga akan berpartisipasi pada pameran kecantikan di Surabaya,” ujar Diana, yang menyebutkan bahwa Hanada memproduksi 2.000 piece untuk per item produk Hanada.
Lebih lanjut Yoda Nova yang juga menggeluti bisnis hotel ini menegaskan, bagi pebisnis pemula, memang sebaiknya menggunakan jasa perusahaan maklon kosmetik yang terpercaya untuk memproduksi kosmetiknya. Jasa maklon membuat beautypreneur tak perlu mengeluarkan investasi untuk membangun pabrik kosmetik. Ini karena semua produk diproduksi oleh perusahaan maklon.
Namun tak sembarangan memilih perusahaan maklon. Saat ini, Nose Herbalindo satu-satunya perusahaan maklon terpercaya yang menyediakan kebutuhan beautypreneur dari hulu ke hilir. “You Dream Big, We Make It”. Seperti taglinenya, Nose dengan konsep high end, high value, and high quality, berorientasi pada kepuasan pelanggan dan menjadikan brand dari nol menjadi luar biasa.
“Di Nose, kami sangat mendukung pebisnis yang baru memulai karirnya dalam bidang kosmetik. Customer cukup memantapkan mimpi, visi, dan misinya saja, karena semua akan Nose layani, mulai dari konsultasi konsep kosmetik, pemilihan nama brand yang menarik, hingga proses manufaktur kosmetik dari hulu hingga hilir, mulai dari research & development, formulasi bahan baku, quality control, pengemasan, izin BPOM, sertifikasi halal MUI, dan paten, hingga distribusi dan pemasaran produk kosmetik brand anda sendiri,” jelas Nova lebih lanjut.
Pertimbangan lainnya lagi, pilihlah maklon yang mengutamakan keunikan dan inovasi dalam setiap produk yang dibuatnya untuk masing-masing brand milik klien. Karena itu, tegas Nova, Nose mendukung para beautypreneur memiliki produk kecantikan yang berkualitas tinggi dan berbeda. Setiap produk yang diproduksi oleh Nose tidak akan ada yang sama.
Untuk produksi awal, saran Nova, tak perlu memproduksi dalam kategori dan jumlah banyak yang membutuhkan investasi besar. “Untuk awal bisa produk perawatan standar lebih dulu, seperti rangkaian perawatan kulit antara lain cleansing milk, toner, day cream, dan night cream. Atau bisa juga hanya body lotion dan masker wajah saja. Bila memilih kosmetik kategori dekoratif bisa memilih bedak saja atau lisptik saja, dengan jumlah minimal produksi lima ribu pieces,” terang Nova.
“Setelah pasar respon bagus, produksi bisa ditingkatkan lebih banyak lagi. Ada brand yang tadinya hanya memproduksi lima ribu pieces per bulan, kini meningkat pesat menjadi 100 ribu per bulan,” tambah Nova. (evi)