- iklan -

JAKARTA, ITN – Menggandeng Rabbanin Project dan Cita Tenun Indonesia, Mel Ahyar hadirkan koleksi teranyar koleksi ARCHIPELAGO “Kawin Campur” untuk tetap lestarikan kain Nusantara Indonesia.

Pada koleksi terbarunya, Mel Ahyar mengawinkan beberapa motif tenun dari beragam suku Indonesia ke dalam satu rupa, sebagai wujud persatuan dan melestarikan perbedaan tradisi dan budaya.

Mel Ahyar turut menggandeng CTI: Cita Tenun Indonesia, perkumpulan yang memiliki program kerja yaitu: Pelestarian Tenn, Pelatihan Perajin Tenun, Pemasaran hasil produksi perajin Tenun seluruh Indonesia, pada peluncuran koleksi ini.

Menjadi salah satu desiner tanah air, Mel Ahyar selalu memiliki filosofi unik dalam setiap koleksi yang diluncurkan. Kali ini, filosofi “kawin campur” terinspirasi dari budaya pernikahan tempo dulu yang dinilai sebagai cara paling efektif dalam melestarikan perbedaan budaya dan menjalin keharmonisan.

Selain itu, menurut Mel Ahyar, motif tenun di berbagai penjuru Indonesia memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Ketika digabungkan dan diberikan twist dengan gaya siluet yang ekstra, potongan tegas, serta detil-detil buatan tangan khas Mel Ahyar akan menghasilkan kekuatan magis dari sisi seni dan budaya.

“Keragaman budaya Indonesia tak pernah putus memberikan inspirasi bagi desainer untuk berkarya. Perbedaan yang dipadukan dengan harmonis dapat melahirkan sebuah karya dan inovasi. Indonesia negara besar dan kaya budaya yang hanus dilestarikan oleh generasi penerus, tentunya lewat karya-karya yang dapat mengharumkan nama bangsa,” ujar Mel Ahyar. Koleksi Teranyar Mel Ahyar ARCHIPELAGO Lestarikan Kain Nusantara

 

Lebih lanjut Mel Ahyar menjelaskan, bahwa koleksi busana etrik kali ini berasal dari 12
motif tenun khas Indonesia, yakni tenun garut, tenun garut buiu tenun jawa, tenun baduy, songket bali, songket bali alam, tenun NTT, tenun manggarai, blongsong palembang, tenun NTB, tenun batubara dan tenun gedog tuban.

Keunikan motif tenun dari setiap daerah mampu menonjolkan keragaman, kesatuan serta harmonisasi budaya Indonesia. Koleksi busana yang terdiri dari 18 luaran, 3 gaun panjang dan 4 kemeja ini pun turut memberdayakan artisan kain daerah binaan Cita Tenun Indonesia dalam misi untuk mengangkat nama budaya Indonesia.

Pertama kali menjalin kerja sama dengan Mel Ahyar, selaku pendiri Rabbanin Project, Dewi Ivo Rajasa mengatakan hal ini sejalan dengan misinya dalam melestarikan budaya Indonesia melalui produk fesyen yang ia geluti.

” Merupakan kali pertama kami bekerja sama dengan Mel Ahyar, jiwa seni dan kreatifitas Mel Ahyar memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Koleksi kali in pun sejalan dengan misi Rabbanin project dalam melestarikan budaya Indonesia, seraya memberdayakan pengrajin lokal, melalui produk fesyen yang juga kami geluti,” ujarnya.

Lebih lanjut Dewi Ivo Rajasa juga mengungkapkan harapannya agar koleksi ini tidak hanya menumbuhkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap kain nusantara, tetapi juga dapat mendorong produk lokal di pasar intemasional.

Menyambut positif koleksi terbaru Rabbanin Project bersama Mel Ahyar, Salah satu pengurus Cita Tenun Indonesia, Bianca Lutfi mengungkapkan koleksi ini dapat membuka pintu rezeki bagi para artisan kain di daerah.

“Koleksi ini merupakan terobosan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk lokal seta kain nusantara tenun. Koleksi in tidak hanya mampu melestarikan budaya dan memperkenalkannya ke mata dunia, namun membuka pintu rezeki bagi para artisan kain daerah di Indonesia.” ungkapnya.

Koleksi Mel Ahyar ARCHIPELAGO “Kawin Campur” tersedia terbatas, dapatkan koleksi terbaru Koleksi ARCHIPELAGO “Kawin Campur” melalui pemesanan WhatsApp Sales Assistant +62-811-9997-999

- iklan -