JAKARTA, ITN- DANAU Toba di Tanah Batak, Borobudur di Jawa Tengah, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur menjadi inspirasi fashion pada event Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 yang digelar Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) bersama Rumah Kreatif BUMN (RBK).
“Dari sepuluh destinasi baru yang diterapkan Kementerian Pariwisata, kami memilih tiga destinasi tersebut, karena ketiganya sangat seksi,” ujar Presiden APPMI dan IFW, Poppy Dharsono pada jumpa pers dalam rangkaian acara “Road to IFW 2018” di Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (15/3/18).
Poppy mengatakan, “Tiga destinasi tersebut semuanya ‘purba’. Danau Toba yang pernah meletus menjadikan terpisah antara Malaysia, Kalimantan, dan Jawa. Sejarahnya luar biasa. Demikian juga dengan Borobudur yang telah dibangun berabad-abad. Kebudayaan Indonesia sudah tua sekali, jauh sebelum kebudayaan Hindu datang kita sudah memiliki peradaban yang tinggi yang harus kita gali kembali”.
“Satu lagi Labuan Bajo, buat saya juga ‘purba’, karena disitulah ada hewan komodo. Mungkin hanya satu tempat di Labuan Bajo yang masih meningggalkan binatang purba. Luar Biasa, bahwa ketiga destinasi tersebut ternyata memiliki sejarah purba yang harus diketahui anak muda zaman sekarang yang seringkali tidak tahu, namun ketiga destinasi tersebut patut dibanggakan,” jelasnya.
Lebih lanjut Poppy, mengatakan, “Tugas kami menggali semua potensi dari daerah agar setiap daerah mampu menciptakan materi-materi fashion yang akan ditransformasikan ke produk fashion dan jika itu terjadi di semua daerah Indonesia, maka fahion akan tumbuh dan perajin akan memiliki penghasilan yang baik”.
IFW sejalan dengan itu menurutnya akan menjadi ajang bisnis yang tujuannya menciptakan dunia bisnis industri fashion, untuk itulah IFW selalu mengusung tema “Cultural Identity”.
Poppy mengatakan, “Culture bisa menjadi ajang silaturahmi. Keindahan itu tidak ada batasnya. Setiap tahunnya IFW selalu di sponsori oleh Kedutaan Besar, tahun ini pembukaannya akan di sponsori Kedutaan Besar Myanmar dan Turki”.
“Teknologi menjadi sebuah revolusi baru yang harus ditanamkan baik swasta, pemerintah, maupun desainer. Saya melihat digital ini mampu memberikan keadilan tanpa harus perang melawan retail industri, dsb. Dengan digital ini setiap orang dapat memiliki toko dan mempromosikannya sendiri,” ujar Poppy yang telah bekerja selama 40 tahun sebagai bussines woman menambahkan.
IFW 2018 yang merupakan ajang penyelenggaraan ketujuh akan diselenggarakan pada 28 Maret – 1 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.
Tahun ini berkolaborasi dengan 200 perancang mode (lokal dan internasional), 460 peserta pameran merek fashion dan tekstil, workshop dengan pakarnya, kuliner dan oleh-oleh panganan dari berbagai daerah di Nusantara.
Setiap harinya pengunjung yang membeli tiket masuk dengan harga Rp25.000 akan merasakan ambience yang berbeda, seperti hari pertama mengangkat budaya Tanah Batak/Toba, pada hari itu mulai dari busana yang ditampilkan, hingga kuliner berasal dari Tanah Batak.
Begitu juga dengan hari kedua yang mengangkat budaya Jawa Tengah/Borobudur, dan hari ketiga yang mengangkat budaya Labuan Bajo.
Indonesia Fashion Week kali ini juga didukung oleh Tokopedia sebagai official e-commerce partner, dan Wardah sebagai official make up and hair do.(evi)