JAKARTA, ITN- MOMEN Lebaran di Indonesia tidak hanya melahirkan fenomena mudik, tetapi juga menciptakan pola ekonomi tersendiri. Sayangnya tidak ada yang menggunakan untuk perlindungan jiwanya selama libur lebaran. Padahal libur lebaran tidak luput dari berbagai risiko, baik kecelakaan lalu lintas maupun terserang penyakit. Menurut data Korlantas Polri tahun 2017, terdapat 3.168 kecelakaan dengan korban meninggal dunia mencapai 742 orang.
Berdasarkan survey dari aplikasi Jakpat di 2017, 62% masyarakat membelanjakan THR-nya untuk membeli pakaian baru, selebihnya dihabiskan guna keperluan biaya mudik, gadget, liburan dan membayar hutang/cicilan. Sayangnya dari sekian alokasi dana THR, tidak ada yang menggunakan untuk perlindungan jiwanya selama libur lebaran.
Dari sisi kesehatan, penyakit yang paling sering diderita paska lebaran salah satunya adalah typhus (demam thypoid). Selain itu, momen libur lebaran juga kerap dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk berlibur ke luar negeri, seperti Singapura yang rentan terkena risiko penyebaran virus seperti zika. Dari sisi keuangan, momen lebaran ternyata juga meningkatkan jumlah transaksi keuangan non bank.
Jagadiri sebagai salah satu penyedia jasa asuransi jiwa, turut mendukung program sosialisasi mudik aman berasuransi lewat program yang cocok bagi para pemudik yang akan pulang ke kampung halaman.
Program yang dihadirkan menyambut momen lebaran tersebut antara lain Jaga Liburan, Jaga Sehat Tropis, dan Jaga Aman Instan. Program ini bisa diperoleh dengan cepat, mudah secara online dan tanpa beban.
Komisaris Independen PT CAF, Theodorus Wiryawan mengatakan, “Saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, sehingga pangsa pasarnya masih sangat besar sekali”.
Ia menghimbau masyarakat pada saat ini untuk tidak lupa agar mudik terasa aman untuk berasuransi mengingat risiko yang bisa muncul saat mudik lebaran.
Di sisi lain, inovasi untuk memaksimalkan penetrasi asuransi juga dibutuhkan oleh pelaku industri asuransi terutama bagaimana memanfaatkan channel digital, agar lebih cepat dan luas menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Masyarakat Indonesia cenderung tidak memprioritaskan perlindungan jiwa karena mahal dan rumit prosesnya. Mereka menganggap asuransi sebagai kebutuhan kesekian yang bisa ditunda, sementara banyak sekali risiko yang dihadapi setiap harinya.
Terutama saat momen mudik dan lebaran kali ini. Oleh sebab itu, dibutuhkan sinergi dari semua pihak terkait untuk edukasi sekaligus membuat asuransi lebih mudah diterima masyarakat. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga diperlukan oleh pelaku industri asuransi untuk mempermudah akses bagi konsumen,”
“Jagadiri sebagai salah satu pelaku di industri asuransi jiwa mendukung program Mudik Aman Berasuransi. Jagadiri ingin turut berkontribusi dalam menyukseskan Mudik Aman Berasuransi serta meningkatkan penetrasi asuransi kepada masyarakat,” ujar Wiryawan.
Permudah Akses Pembelian Asuransi, Jagadiri Turut Kolaborasi dengan WE+ dan Alfamart
Jagadiri jalin kolaborasi dengan WE+ dan Alfamart guna semakin mempermudah akses pembelian asuransi melalui distribusi channel digital. Masyarakat kini sudah dapat membeli dan membayar premi bulanan dari asuransi Jagadiri di WE+ dan Alfamart.
“Jagadiri, WE+, dan Alfamart juga membuat program selama periode 1-10 Juni 2018. Bagi para konsumen Alfamart yang melakukan transfer uang di Alfamart dan mengunduh aplikasi WE+, para penerima dana tersebut secara otomatis akan mendapatkan perlindungan gratis Jaga Aman Bersama dari Jagadiri selama 2×24 jam,” jelas Komisaris Independen PT CAF, Theodorus Wiryawan pada acara Media Discussion ‘Peran Asuransi Ciptakan Mudik Aman’ di EV Hive Menara BTPN, Jakarta, pada hari Kamis (7/6/18).
“Dengan nilai pertanggungan jiwa senilai Rp10 juta, serta santunan rumah sakit akibat kecelakaan sebesar Rp1 juta,” kata Wiryawan menambahkan.
Founder WE+, Fifi Henirawati Hoo, berharap melalui perannya sebagai penyedia channel pemasaran digital dari asuransi Jagadiri akan mampu memberi kontribusi positif sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang terlindungi saat mudik Lebaran.
“Harapannya, selama momen mudik lebaran ini, akses terhadap asuransi meningkat sehingga masyarakat Indonesia semakin mudah dalam mendapatkan perlindungan yang sesuai kebutuhannya dan terjangkau,” ujar Fifi.
Sementara Marketing Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Ryan Alfons Kaloh, optimisitis program ini akan mampu memberi dampak positif bagi konsumen Jagadiri dan Alfamart, terutama di momen libur Lebaran. Melalui 400 gerai ritel Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia, Ryan yakin program dari OJK bersama Jagadiri akan lebih efektif.
“Program ini menjadi nilai tambah bagi konsumen. Terutama bagi mereka yang melakukan transaksi melalui Alfamart. Selain mendapat kemudahan perlindungan, masyarakat juga memiliki opsi lain untuk melakukan pembayaran produk asuransi,” tambah Ryan. (sishi)