- iklan -

JAKARTA, ITN– BERDASARKAN Developing an Inclusive and Creative Economy – The State of Social Enterprise in Indonesia oleh British Council, pertumbuhan wirausaha sosial di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir, di mana jumlah wirausaha sosial baru meningkat lima kali lebih besar dibandingkan lima tahun sebelumnya. Data tersebut juga menyatakan bahwa keuangan dan pendanaan adalah tantangan utama bagi wirausaha sosial. Hal tersebut meliputi kurangnya akses ke modal dan dana hibah, serta dukungan dalam menemukan pendanaan yang sesuai dengan bisnis berdasarkan kondisi wirausaha sosial saat ini.

Melihat hal tersebut, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation kembali menghadirkan program Social Enterprise (SE) Bootcamp 2019, suatu program akselerasi untuk para pebisnis muda Indonesia yang berfokus pada penyelesaian masalah sosial melalui inovasi bisnis.

Program yang merupakan bagian dari misi ‘Championing Social Entrepreneurs in Indonesia’ oleh DBS Foundation ini diharapkan dapat membantu para wirausaha sosial dalam mempercepat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan dampak sosial dari bisnis mereka.

“Tahun ini kami kembali menyelenggarakan SE Bootcamp 2019 di mana kami membangun kurikulum yang menitikberatkan pada pengelolaan keuangan. Kami melihat banyaknya wirausaha sosial yang bermunculan tetapi sayangnya tidak banyak dari mereka yang dapat bertahan, mengingat para wirausaha sosial harus dapat menyeimbangkan antara keuntungan bisnis dan dampak sosial yang dihasilkan,” ujar Executive Director, Head of Group Strategic and Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika di Jakarta, Senin (16/9/19).

Lebih lanjut Mona mengatakan, “Melalui program ini, kami ingin membantu para wirausaha sosial dalam menyehatkan kondisi keuangan dan menciptakan keseimbangan dalam bisnis mereka”.

Para wirausaha sosial yang ingin berpartisipasi pada program SE Bootcamp 2019 dapat menyerahkan proposal (pitch deck) sebagai syarat pendaftaran pada program ini. Proposal yang diajukan dapat berupa bisnis yang baru dibangun atau telah berjalan hingga lima tahun.

Tahun ini, SE Bootcamp 2019 tidak hanya menerima wirausaha sosial, tetapi juga usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia yang ingin mengoptimalkan dampak sosialnya dan beralih menjadi wirausaha sosial. Pendaftaran SE Bootcamp tahun ini dibuka mulai 16 September 2019 sampai dengan 15 Oktober 2019. Para peserta dapat mengakses tautan go.dbs.com/sebootcamp2019 untuk mengetahui lebih lanjut tentang program SE Bootcamp 2019.

Program SE Bootcamp 2019 yang bertajuk ‘Strategic Finance for Scaling Up Impact’ tahun ini bekerja sama dengan Instellar, sebuah perusahaan yang mendukung wirausaha sosial untuk mengembangkan dan meningkatkan dampak bisnis mereka dengan akselerasi inovasi sosial. Para peserta terpilih akan mengikuti program SE Bootcamp 2019 yang akan berlangsung selama empat bulan.

Program ini terdiri dari serangkaian workshop, aktivitas, dan kunjungan ke salah satu wirausaha sosial yang sukses menjalankan bisnis berkelanjutannya. Tidak hanya berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan yang disediakan, para peserta juga akan mengimplementasikan materi yang didapatkan ke dalam bisnis mereka yang akan dievaluasi oleh para ahli untuk membenahi hasil karya setiap peserta.

Selain itu, para peserta akan berkesempatan untuk bertemu calon investor penyandang dana. Di akhir program, dua wirausaha sosial dengan penampilan terbaik selama program ini berkesempatan untuk mendapatkan DBS Foundation – Instellar Social Impact Prize senilai total SGD 20.000.

“Antusiasme yang besar dari para pebisnis muda untuk melahirkan wirausaha sosial patut untuk diapresiasi dan didukung perkembangannya. Sebagai perbankan yang secara aktif mendukung tumbuh kembang wirausaha sosial, Bank DBS Indonesia ingin membantu dan memfasilitasi para wirausaha sosial dalam mengatasi masalah sosial yang ingin mereka angkat. Kami berharap akan lebih banyak wirausaha sosial yang siap dan mampu bertahan untuk dapat memperkuat perekonomian,” tutup Mona Monika.

- iklan -