JAKARTA, ITN- Dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79, Yayasan Bakti Keberagaman Indonesia (YBKI) menggelar aksi Derma Sosial bertajuk Bakti Indonesia.
Acara yang digagas Dra. Psi. Mulia Jayaputri MPA sebagai bentuk kesadaran untuk merawat kebhinekaan demi menjaga Indonesia yang lestari
Kegiatan sosial ini memaknai penanaman nilai kebangsaan, tradisi, dan kearifan lokal. Penyelenggaraan Bakti Indonesia, yang kali ini bernama Bakti Indonesia 2024, dilaksanakan bertepatan dengan bulan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.
“Kami ingin memperingati kemerdekaan Indonesia dengan rasa syukur dan melangitkan doa melalui rumah-rumah ibadah terutama yang telah menjadi ikon. Tahun ini kegiatan Bakti Indonesia dilaksanakan di Gereja Katedral. Pada 2023 lalu, kami langsungkan di Mesjid Istiqlal. Tahun depan, 2025, kami memestakan hari penting itu di Pura Besakih, Bali. Kegiatan ini akan terus bergulir hingga genap 38 provinsi Indonesia,” ujar Mulia Jayaputri pada acara pembukaan Bakti Indonesia ke-2 di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Mulia mengatakan, “Kekuatan budaya Indonesia berada pada keberagamannya. Karenanya kami memasukkan aksi derma sosial dan melibatkan pengusaha UMKM untuk pemberdayaan usaha menengah kecil”.
Program Bakti Indonesia ini digelar tiga hari pada tanggal 6- 8 Agustus 2024 di halaman pelataran Gereja Katedral, Jakarta. Diramaikan dengan kegiatan, antara lain donor darah pada 6 Agustus 2024 yang mampu menampung 300 pendonor. Pemeriksaan Mandiri kanker payudara untuk 300 peserta, serta 100 kuota untuk pemeriksaan gigi gratis dan voucher spa gigi pada 7 Agustus 2024, dan basic medical check-up untuk 300 orang di hari penutup pada 8 Agustus 2024.
“Tidak hanya itu, pelaksanaan kegiatan sosial diiringi dengan Gelaran Bazaar UMKM yang menjual aneka pangan, serta pakaian dan aksesori. Tiap hari terdapat juga Bincang Sehat yang mengambil tema Kesehatan dan Psikologi serta konsultasi psikologi yang dibuka bagi yang membutuhkan”, tambah Luthfi Ermanda, Wakil Ketua Panitia Bakti Indonesia 2024.
Karakteristik Bakti Indonesia
“Kegiatan Bakti Indonesia ini adalah momen besar dalam menjalin harmonisasi lintas agama yang akan selalu diselenggarakan pada tempat yang berbeda dengan muatan acara yang bervariasi, namun didasari fondasi empat karakteristik yang sama dan sahih,” jelas Ketua Panitia Bakti Indonesia 2024 yang seorang muslim, Meiti Permanawati SE, MPA.
Adapun keseragaman Bakti Indonesia adalah:
HUT RI
Bakti Indonesia akan selalu dihelat pada bulan Agustus yang merupakan bulan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Lokasi
Berlokasi di rumah ibadah yang ikonis di Indonesia. Tahun lalu, 2023, di Mesjid Istiqlal, Jakarta. Tahun 2024 di Gereja Katedral, Jakarta. Tahun 2025 di Pura Besakih, Bali.
Lintas Agama
Harmonisasi dalam keragaman telah dimulai dan dihidupkan dari susunan panitia yang lintas agama. Ketua panitia seorang non Islam ketika perayaan diselenggarakan di Mesjid Istiqlal. Ketika berlangsung di Gereja Katedral, ketua panitianya beragama non Katolik.
Sosial dan Derma
Melangsungkan kegiatan sosial dan derma, mulai dari bantuan jasa kesehatan seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan, konseling psikologi hingga talk show.
Gotong Royong
Kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik karena mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak.
Terima kasih dan rasa hormat disampaikan panitia Bakti Indonesia 2024 kepada Pengurus Gereja Katedral, Srikandi Perempuan Donor Darah Indonesia (PDDI) di bawah komando Nunun Adang Daradjatun, dan kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) yang dipimpin oleh Linda Agum Gumelar.
Penghargaan disampaikan panitia pula kepada Eka Hospital Grand Family, Prodia, Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan CS Dental Aesthetic Clinic.
Ucapan terima kasih Bakti Indonesia kepada Yayasan Rafi Ramy selaku donatur tetap Bakti Indonesia, serta pula para donatur lain yang memberikan dukungan luar biasa.
Meramaikan kegembiraan dalam kebersamaan ini hadir dalam sesi bincang-bincang psikologi umum dan konsultasi dari Tim Psikologi Universitas Jayabaya dan Universitas Padjadjaran.
Bahkan istri KSAD Maruli Simanjuntak, Paulina Pandjaitan, berkenan ikut mendonorkan darahnya saat hadir bersama Nasruddin Umar, Imam Masjid Istiqlal.
Pada perhelatan dan kesempatan yang penuh kebajikan ini, dua buah lukisan Paus Franciscus karya Denny JA selaku Pembina YBKI dipersembahkan kepada pihak gereja Katedral.
“Bakti Indonesia akan menjadikan kegiatan ini sebagai tradisi tahunan. Sekecil apapun sumbangsih yang dapat dilakukan, akan kami ikhtiarkan agar dapat ikut mewarnai Indonesia. Jika Indonesia diibaratkan sebuah kanvas besar, Bakti Indonesia bergiat turut melukisnya. Pengabdian ini sejalan dan sesuai dengan motto Bakti Indonesia: Masyarakat Berdaya, Indonesia Jaya,” tutup Mulia Jayaputri.