JAKARTA, ITN- Beberapa waktu lalu, industri musik tanah air baru saja kehilangan sosok musisi berbakat yang cukup dicintai masyarakat karena kerendahan hati serta karyanya yang sensasional, musisi tersebut yakni Glenn Fredly.
Kepergian Glenn Fredly pada 8 April 2020 lalu, masih menyisakan rasa sedih yang mendalam untuk sahabat dan kerabatnya. Dan berangkat dari perasaan sedih tersebut tercetus ide untuk mengadakan sebuah acara diskusi yang membahas prestasi hidup seorang Glenn Fredly dan langkah apa yang bisa dilakukan saat ini guna meneruskan semangat Glenn Fredly yang selalu menyuarakan persatuan, persaudaraan, kecintaan terhadap sesama dan lingkungan hidup serta isu-isu sosial lainnya.
Senin (13/4/2020), didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia digelar Diskusi Virtual yang bertajuk ‘Jejak Musikalitas Glenn Fredly untuk Negeri’ yang turut diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio serta Walikota Ambon, Richard Louhenapessy via Zoom.
Hadir pula Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf, dan sejumlah musisi dan tokoh industri kreatif yang menjadi peserta diskusi, seperti Ruth Sahanaya, Addie MS, Edo Kondologit, Enteng Tanamal, Ari Juliano Gema, Candra Darusman, Andre Hehanussa, dan Rio Febrian.
Pada acara yang dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan sebuah lagu hits dari Glenn Fredly berjudul ‘My Everything’ ini, Menparekraf turut menyampaikan pandangannya terahdap sosok Glenn Fredly.
“Yang bisa saya ingat jelas adalah semangat dari seorang Glenn Fredly yang selalu ingin memberi lebih untuk orang lain tanpa memikirkan kepentingan pribadinya harus kita teruskan dan menjadi semangat kita juga membangun industri musik Indonesia,” ungkap Wishnutama.
Wishnutama juga menyampaikan pesan bahwa sekalipun kita saat ini bersedih karena kehilangan sosok Glenn Fredly, akan tetapi rasa sedih itu harus bisa ditransformasikan menjadi semangat meneruskan cita-cita luhur seorang Glenn.
Menurut Menparekraf, ia sempat berdiskusi dengan musisi segudang prestasi itu, tepatnya setelah Kota Ambon, Maluku, ditetapkan sebagai Kota Musik oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan dunia (UNESCO). “Setalah Ambon ditetapkan menjadi kota musik oleh UNESCO, saya langsung kontak Glenn. Karena kami berencana tahun ini ingin membuat festval musik di Ambon. Setelah itu kami sempat ketemu di MBloc dan terlihat Glenn sangat antusias ketika diajak berdiskusi tentang itu,” ujar Wishnutama.
“Rabu malam lalu, saya mendengar kabar bahwa sahabat kita bersama, Glenn Fredly telah dipanggil yang Maha Kuasa. Kita semua sangat berduka kehilangan almarhum, semoga karya Glenn tetap abadi dan semangatnya selalu berada di hati kita semua. Selama saya bekerja sama dengan beliau, tidak ada satupun penampilannya yang mengecewakan,” ujar Wishnutama.
“Banyak artis di Indonesia, namun Glenn menjadi satu sosok yang berbeda. Tidak hanya di musik. Ia juga selaku inspirator bagi artis dan masyarakat dalam menggerakkan hal-hal apapun. Dan selalu menjadi inisitor tanpa melihat sara. Menjadi komunikator atau penghubung budaya di Indonesia, menjadi katalisator yang menjembatani perbedaan-perbadaan, sosoknya yang langka di Indonesia dan kami semua kehilangan,” kata Richard Louhenapessy.