- iklan -

JAKARTA, ITN-  DARI Januari sampai September 2018, devisa pariwisata dari wisatawan Indonesia tumbuh delapan persen dan melampaui pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia yang mencapai dua persen.

“Indonesia tetap menjadi pasar pariwisata dan sebagai penyumbang devisa pariwisata terbesar kedua bagi Singapura setelah Tiongkok,” ujar Chief Executive Singapore Tourism Board (STB), Keith Tan pada acara “Year in Review Media & Trade Gathering” di Jakarta, Kamis (14/2/19).

Ia mengatakan, “Kami beruntung berkat dampak positif dari sejumlah fakto, seperti masih kuatnya kebutuhan perjalanan (travel demand) Asia Pasifik, meningkatnya konektivias penerbangan ke Singapura, dan digelarnya berbagai ajang penting. Ikut menggembirakan kami juga, upaya pemasaran dan kolaborasi dengan mtra industry akhirnya membuahkan hasil”.

Diantara lebih dari 3 juta wisatawan Indonesia yang datang ke Singapura, jumlah kunjungan wisatawan yang berasal dari kota-kota di luar Jakarta mengalami pertumbuhan lebih pesat dibandingkan yang dari Jakarta.

Tercatat industri pariwisata Singapura kembali mengalami pencapaian yang tinggi pada 2018 dengan terciptanya rekor baru dalam jumlah devisa pariwisata maupun kunjungan wisatawan selama tiga tahun berturut-turut. Kinerja positif terjadi pada sektor utama industri pariwisata yaitu BTMICE, perhotelan, dan kapal pesiar.

“Devisa pariwisata Singapura tumbuh 1,0 persen menjadi 27,1 miliar dolar AS, terutama berkat pertumbuhan kunjungan wisatawan dari hampir seluruh 15 negara utama penyumbang wisatawan ke Singapura dan juga belanja yang lebih tinggi oleh wisatawan dari lima pasar utama penyumbang devisa pariwisata,” ujar Manager, Indonesia, International Group Singapore Tourism Board, Indriati Permanasari.

Indonesia Penyumbang Devisa Pariwisata Terbesar Kedua Bagi Singapura
STB memberikan penghargaan Singapura MICE Most Valliable Partner Award 2018 kepada lima travel agent, yakni Antavaya, Chan Brothers Travel, Dwidaya Tour, Obaja Tour, dan Trinity Tour.

Rekor pertumbuhan jumlah wisatawan dari delapan negara mendorong kenaikan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 6,2 persen menjadi 18,5 juta.

“Meskipun mata uang rupiah melemah, namun kami senang dengan masih tumbuhnya belanja wisatawan Indonesia. Ini sesuai dengan strategi kami dalam mengejar Pariwisata Berkualitas dan menegaskan kembali tentang masih kuatnya daya tarik Singapura sebagai salah satu tujuan utama perjalanan luar negeri bagi warga Indonesia,” ujar Direktur Area STB untuk Indonesia, Raymond Lim.

Ia mengatakan, “Fokus kami dalam mendorong pertumbuhan wisatawan dari luar Jakarta juga menunjukkan hasil. Terutama dengan keputusan untuk membuka kantor regional STB kedua di Surabaya pada Oktober 2017”.

Selain itu, jumlah penumpang kapal pesiar dari Indonesia juga memberi kontribusi signifikan pada pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan secara keseluruhan. Dengan tersedianya rencana perjalanan kapal pesiar selama setahun penuh dan semakin banyaknya kapal pesiar dengan kapasitas lebih besar yang singgah di Singapura, jumlah penumpang dari Indonesia pada 2018 bisa mengalami kenaikan 69 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lonjakan terjadi baik di segmen pesiar rekreasi maupun kelompok korporat yang menyelenggarakan pertemuan dan program perjalanan insentif di kapal pesiar.
STB Indonesia juga telah berupaya memasarkan Singapura sebagai tujuan wisata yang ramah bagi Muslim.

Pada 2018, Singapura telah dinobatkan sebagai tujuan wisata paling ramah Muslim di antara negara-negara non-Muslim lainnya oleh Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index. Ini adalah gelar keempat kalinya secara berturut-turut dimana aspek utama yang sangat diperhatikan oleh pelancong Muslim adalah lingkungan yang aman, ragam pilihan makanan halal, dan kemudahan akses tempat ibadah yang semuanya ada di Singapura.

“Kedepannya STB akan terus mengembangkan sector pariwisata dengan penawaran baru dan konsep yang disegarkan, untuk memastikan Singapura tetap sebagai tujuan wisata yang menarik,” ungkap Raymond.

Menurutnya Jewel Changi Airport sedang dikembangkan sebagai komplek gaya hidup multiguna (atraksi, belanja, kuliner, akomodasi,, dan fasilitas penerbangan). “Di dalamnya ada air terjun indoor terbesar di dunia dan Forest Valley, taman indoor setinggi lima tingkt, dan Canopy Park yang juga akan dibuka pada kuartal kedua 2019,” ujarnya.

“Untuk pasar Indonesia pada Januari 2019 telah mengubah desain Orchad Road dengan yang baru. Memanfaatkan pertumbuhan olahraga Esport, promosi beragam paket tur jalan kaki, dan kerjasama dengan e-commerce,” tambah Raymond.

Pada kesempatan tersebut STB memberikan penghargaan Singapura MICE Most Valliable Partner Award 2018 kepada lima travel agent, yakni Antavaya, Chan Brothers Travel, Dwidaya Tour, Obaja Tour, dan Trinity Tour. (evi)

- iklan -