MANADO, ITN- BANDARA Sam Ratulangi diyakini menjadi salah satu faktor yang mampu mempercepat kemajuan pariwisata di sekitar KEK Likupang di Sulawesi Utara (Sulut) sebagai destinasi prioritas pariwisata.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Sulut, Selasa (8/10/2019), saat meninjau Bandara Sam Ratulangi menyambut baik rencana perluasan airport tersebut. “Salah satu quick wins untuk Sulut adalah pembangunan infrastruktur transportasi udara atau aksesibilitas, nantinya juga runway akan diperpanjang dari 2.600 meter menjadi 2.800 meter, targetnya Agustus 2020 akan selesai,” kata Menpar.
Menpar Arief meninjau langsung bandara yang rencananya akan diperluas dua kali lipat yang semula 26.000 meter persegi akan dipugar menjadi 56.000 meter persegi. Pada kesempatan itu Menpar didampingi General Manager Bandara Sam Ratulangi Minggus E.T. Gandeguai.
Perluasan bandara itu diperkirakan akan memungkinkan kapasitas bandara naik signifikan sehingga dapat melayani hingga 6 juta penumpang pertahun. Jumlah ini meningkat tiga kali lipat, dari yang sebelumnya berada pada kisaran 2,5 juta orang per tahun.
Konektivitas ini pun, lanjut Arief Yahya, semakin membuktikan Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia. Dalam empat tahun terakhir pariwisata Sulut tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen.
“Dalam 4 tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen,” katanya.
Saat ini, bandara Sam Ratulangi melayani penerbangan international langsung ke Tiongkok. Dan beberapa waktu lalu, Garuda Indonesia resmi melayani rute penerbangan internasional Manado (Sulawesi Utara)–Davao (Filipina).
Penerbangan Manado–Davao pp dioperasikan dengan armada ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang (all economy class) sebanyak dua kali perminggu, yakni pada hari Senin dan Jumat.
“Diharapkan, dengan diperluasnya Bandara Sam Ratulangi akan menambah jumlah direct flight dari berbagai originasi ke Sulut,” tambah Menpar Arief. (evi)