- iklan -

JAKARTA, ITN- Perlu upaya bersama untuk mempertahankan pertumbuhan tinggi pariwisata ASEAN antara lain melalui peningkatkan layanan pariwisata berkualitas oleh tenaga profesional sebagaimana diharapkan dalam implementasi MRA-TP (Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professional).

“Tingginya pertumbuhan pariwisata ASEAN yang dalam lima tahun terakhir ini mencapai 8% membawa dampak terhadap meningkatnya permintaan tenaga profesional, ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian (Kemenpar) Ahman Sya pada acara Konferensi ASEAN MRA-TP di Jakarta, Selasa (9/8/16).

01aaaNamun menurutnya di sini lain, penyebaran tenaga profesional pariwisata di ASEAN belum merata. Forum menyarankan agar dilakukan studi tentang kesenjangan keterampilan serta mengidentifikasi langkah-langkah MRA-TP terkait untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Ahman Sya mengatakan, “Untuk meningkatkan tenaga profesional pariwisata dinegara anggota ASEAN perlu memfasilitasi dan mendukung partisipasi potensi pelatihan dan institusi pendidikan negara masing-masing”.

Selain itu menurutnya perlu memperkuat kolaborasi antara industri, pelatihan dan lembaga pendidikan, danpemerintah melalui Dewan Profesional Pariwisata Nasional (NTPB) di negara masing-masing untuk memfasilitasi pertukaran praktik terbaik, menyelaraskan danmemperbarui kompetensi pariwisata regional/internasional.

“Tenaga profesional pariwisata bersertifikat di bawah MRA-TP akan mendukung negara anggota dalam mengembangkan ASEAN menjadi tujuan pariwisata kualitasseperti yang ditunjukkan dalam Rencana ASEAN Tourism Strategic 2016-2025,” ungkap Ahman Sya lebih lanjut.

Konferensi ASEAN MRA-TP yang pada kesempatan ini sekaligus meluncurkan implementasi rencana kerja MRA 2016-2025 untuk profesional di bidang pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, “Konferensi MRA-TP menjadi sarana penting dalam mempromosikan dan memperkenalkan sistem registrasi tenaga kerja bidang pariwisata atau ASEAN Tourism Professional Registration System (ATPRS) di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”.

“Pengenalan ATPRS diharapkan dapat memicu rekrutmen tenaga kerja Indonesia maupun negara anggota ASEAN dari asosiasi hotel dan profesional pariwisata serta dapatmeningkatkan kapasitas kemandirian dari sekretariat regional,” ujar Arief Yahya.

01000Adapun ASEAN MRA merupakan pengaturan antarnegara ASEAN yang dirancang untuk memfasilitasi pergerakan tenaga kerja yang berkualitas danbersertifikat antarnegara anggota ASEAN. “Saat ini tenaga kerja pariwisataIndonesia yang sudah tersertifikasi sebanyak 288.000 tenaga kerja dan programsertifikasi ini terus dilakukan,” kata Menpar Arief Yahya.

Konferensi MRA-TP yang diikuti 500 peserta juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia Dato Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz. (*/evi)

- iklan -