JAKARTA, ITN- Seiring dengan perkembangan zaman, fotografi dan videografi menjadi hobi yang makin mudah dilakukan. Tak hanya memotret dengan kamera, kini hal tersebut juga dapat dilakukan dengan sebuah smartphone.
Salah satu ajang unjuk gigi bagi pecinta fotografi dan videografi, yakni dengan mengikuti lomba foto dan video. Dengan mengikuti kegiatan ini bisa melihat sejauh mana kualitas fotografi yang dihasilkan.
Untuk menghasilkan foto yang baik dan dapat memenangi lomba bukanlah hal mudah, perlu menyiapkan strategi-strategi khusus agar foto yang dihasilkan bisa memenangi sebuah lomba, seperti yang disampaikan Aprison, fotografer pemenang International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2022 kategori Endangered Animal yang digelar Taman Safari Indonesia.
“Ada empat kunci untuk mengikuti lomba foto, saya pakai konsep ROTI istilahnya. Pertama, yakni sebelum mengikuti lomba foto itu kita harus melakukan R (riset),” ujar Aprison pada acara Konferensi Pers IAPVC di Jakarta Aquarium (JAQ) Neo Soho, Jakarta Barat, Selasa (4/7/2023)
Pada saat mengikuti lomba Taman Safari harus tahu dulu temanya apa, saya selalu riset dulu di media, misalnya Taman Safari mempunyai satwa apa saja, jumlah populasi hewannya berapa, dll.

Yang kedua menurutnya, yakni O (observasi) dengan datang ke Taman Safari melihat-lihat suasana. “Saya datang jam 6 pagi, nongkrong sambil makan bubur di depan Hotel Royal Garden karena saya menunggu pukul 09.00 WIB jam bukanya Taman Safari. Saya parkir kendaraan langsung di dalam bahkan menjadi orang pertama yang parkir kendaraan di dalam. Saya perhatikan yang ada disana, seperti posisi komodo, pekantan, macan, dan layout kandang. Observasi saya lakukan bisa seharian,” ungkapnya.
Aprison mengatakan, “Yang ketiga yakni T (teknik). Setelah sampai di rumah saya akan memperhitungkan teknik foto apa yang akan saya ambil, apakah teknik high angel, two angel, low angel atau dibalik kaca dan cahaya”.
“Terakhir yang keempat adalah I (inovasi), bagaimana lensa kita menimbulkan ketertarikan pada satwa tersebut untuk menangkap ekspresinya, seperti dengan membawa topi atau kain lalu mengangkat tangan saya agar satwa tersebut kaget dan tertarik melihat kamera saya dan mengabadikannya,” ujar Aprison yang telah mengikuti lomba foto Taman Safari Indonesia sejak 2009.
Aprison juga membagikan pengalamannya ketika memotret Macan Tutul Jawa, spesies macan endemik Indonesia yang terancam punah, “Dari awal memang udah kepikiran untuk hunting foto macan tutul di Taman Safari Bogor. Coraknya yang indah menjadikan mereka hewan eksotik di mata lensa. Saya nunggu dari siang sampai sore untuk dapetin momen yang pas, sampai akhirnya tertangkap interaksi yang lucu ini. Semoga foto saya dapat menginspirasi pelestarian hewan cantik ini”. (evi)
Foto cover: Macan Tutul danMacan Kumbang hasil jepretan Aprison di IAPVC 2022