- iklan -

JAKARTA, ITN- Di tengah masih kuatnya sentimen terhadap wanita yang menekuni karier di bidang yang umumnya didominasi pria, banyak perempuan kerap menghadapi pandangan meragukan, bahkan diragukan kemampuannya sejak awal.

Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Patriani Paramita Mulia, S.H., L.L.M, gentar. Justru dari tekanan dan stereotip itulah, ia menemukan dorongan untuk membuktikan bahwa perempuan mampu berdiri sejajar dengan laki-laki dalam hal profesionalitas, kepemimpinan, dan prestasi.

-iklan-

Baca juga: https://indonesiatripnews.com/berita/nasional/ketua-umum-dpp-lvri-yakin-pemuda-panca-marga-bersatu/#google_vignette

Tembus Batasan Gender, Patriani Paramita Mulia Buktikan Wanita Juga Berkarir di Dunia Pria
Patriani Paramita Mulia. (Dok. ist)

Paramita Mulia diketahui menekuni profesi di bidang hukum. Wanita kelahiran Agustus 1986 ini merupakan salah satu pediri dari firma hukum Paramita Law & Litigation di kawasan Setiabudi Jakarta Selatan.

Baca juga: https://indonesiatripnews.com/berita/nasional/sinergi-bela-negara-pemuda-panca-marga-dan-yudha-putra-ikut-sukseskan-hut-tni-ke-80/

Tak hanya bergerak di bidang hukum saja, Paramita Mulia juga memiliki jabatan prestisius di organisasi Pemuda Panca Marga (PPM) yakni sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PPM. PPM merupakan organisasi kemasyarakatan yang mewadahi anak-anak dan keturunan Veteran Republik Indonesia (LVRI).

PPM didirikan dengan tujuan untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan’ 45, menumbuhkan nasionalisme di kalangan generasi muda, dan meneruskan perjuangan para veteran dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Baca juga: https://indonesiatripnews.com/berita/nasional/sambut-harvetnas-ketua-umum-ppm-patriani-paramita-mulia-menerima-andika-gatot-setiawan/

Menjadi pucuk pimpinan organisasi PPM yang lekat dengan pria ini ternyata bukan hal yang asing baginya. Paramita sendiri sudah mengenal organisasi bahkan sejak kecil, mengingat sang ayah yakni Yusuf Faisal yang merupakan salah satu pendiri sekaligus ketua umum pertama PPM.

Tembus Batasan Gender, Patriani Paramita Mulia Buktikan Wanita Juga Berkarir di Dunia Pria
Patriani Paramita Mulia. (Dok. ist)

”Kalau keterlibatan saya di PPM itu dari lahir sebetulnya, karena bapak saya itu ketua umum. Salah satu pendiri dan ketua umum pertama Pemuda Pancamarga,” ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan Setiabudi Jakarta Selatan belum lama ini.

Tak hanya itu saja saking lekatnya dengan organisasi ini, ternyata sang ayah juga memberinya nama dengan akronimisasi dari organisasi PPM.

”Patriani Paramita Mulia kalau disingkat PPM. Ketika ibu hamil bapak bilang apapun jenis kelamin bayinya nanti, namanya kalau disingkat PPM,” katanya.

Tak hanya dari sang ayah, organisasi PPM ini juga kental dengan wanita lulusan Magister Hukum du Fakultas Hukum Studi Hukum Internasional Universitas New York, Amerika Serikat (2011-2012) ini lantaran Paramita dan kakak-kakanya sering diikut sertakan dalam setiap kegiatan PPM termasuk musyawarah daerah (Musda). Belum lagi permintaan dari sang ayah yang kala itu ingin dirinya bisa meneruskan perjuangannya di organisasi tersebut.

”Saat kecil saya terbiasa dibawa bapak ikut Musda meskipun saat itu belum paham artinya. Pesan bapak agar saya meneruskan legacy keluarga. It’s in the blood, jadi amanat menjadi ketua umum PPM itu datang, saya menerimanya sebagai sebuah panggilan untuk mengabdi, dan memberikan kontribusi,” ungkap Paramita.

Melalui Munaslub PPM 2024, di usia 38 tahun Paramita didaulat menjadi Ketua Umum PPM periode 2024-2029.

Tembus Batasan Gender, Patriani Paramita Mulia Buktikan Wanita Juga Berkarir di Dunia Pria
Patriani Paramita Mulia. (Dok. ist)

Namun demikian, menjadi ketua umum PPM  menurut Paramita yang menyukai aktivitas berbutu ini punya tantangan tersendiri baginya. Terlebih lagi dirinya seorang wanita dan harus memimpin anggota PPM yang didominasi laki-laki dan usianya terpaut jauh dengannya.

”Memang tidak mudah, harus membawahi anggotanya yang usianya lebih tua dan mereka itu laki-laki. Tapi saya tidak pantang menyerah jalani saja,” ujar Paramita lulusan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Jakarta dengan predikat cumlaude.

Meski berkecimpung di ranah yang lebih banyak didominasi oleh kaum Adam, namun ini bukan menjadi penghalang dirinya untuk terus berkarya. Justru menjadikannya ini sebagai sebuah keuntungan tersendiri baginya. Sebab Paramita bisa mendapatkan banyak masukan dan bantuan dari seniornya di organisasi tersebut.

”Saya tidak pernah melihat dilahirkan sebagai perempuan sebagai hambatan. Justru saya melihatnya sebagai keuntungan misalnya sebagai perempuan saya tidak malu minta pendapat atau bantuan dari senior. Saya bisa datang ke mereka untuk meminta masukan. Sebagai ketua umum PPM bagi saya tak menjadi kendala minta masukan dari orang lain,” jelasnya.

Cita-cita Besar Paramita untuk Anggota PPM

Telah mengabdi selama lima tahun lamanya di organisasi PPM, Paramita mengaku masih banyak hal yang ingin dilakukannya terutama bagi para veteran tanah air. Terlebih lagi menurutnya tercatat ada satu juta anggota PPM yang tersebar di Indonesia. Dia ingin sekali bisa mensejahterakan mereka.

Tembus Batasan Gender, Patriani Paramita Mulia Buktikan Wanita Juga Berkarir di Dunia Pria
Patriani Paramita Mulia (kanan). (Dok. ist)

”Saya ingin melakukan kegiatan yang lebih menyentuh akar masalah di masyarakat. Misalnya rumah tinggal layak huni serta beasiswa pendidikan bagi anak-anak veteran. Membuat pelatihan bursa kerja itu relevan dengan kebutuhan masyarakat dewasa ini,” ungkapnya.

Paramita juga mengaku bahwa ia berencana akan menggelar job fair dalam waktu dekat yang bekerjasama dengan sejumlah perusahaan-perusahaan. Dengan adanya inisiasi ini diharapkan bisa menjadi langkah konkret yang dapat menyentuh banyak kalangan masyarakat luas.

Perempuan Mandiri dan Berdaya

Di zaman moderen seperti sekarang, menjadi wanita mandiri dan berdaya bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Dunia yang terus berkembang menuntut setiap individu, termasuk perempuan, untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, berani mengambil keputusan, dan mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

Tembus Batasan Gender, Patriani Paramita Mulia Buktikan Wanita Juga Berkarir di Dunia Pria
Patriani Paramita Mulia Ketua Umum PPM periode 2024-2029 (Dok. ist).

Kemandirian perempuan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga keberanian untuk bersuara, menentukan arah hidup, dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Perempuan yang berdaya akan lebih mudah memperjuangkan haknya, menolak perlakuan tidak adil, dan menjadi teladan bagi generasi berikutnya.

Namun, sering kali yang menjadi penghalang utama bukanlah kurangnya kesempatan, melainkan mindset itu sendiri. Paramita pun memberikan saran kepada wanita di luar sana untuk bisa mandiri dan berdaya yang dapat dimulai dari merubah mindset atau pola pikir bahwa perempuan tidak bisa.

”Yang membuat perempuan sulit berkembang itu mindset. Ada yang bilang semua tergantung mindset. Banyak perempuan merasa kecil sehingga tidak berani bersuara. Saat kunjungan ke Kendal ke pesantren saya ngomong ke santri wanita jangnlah karena menjadi wanita lantas merasa tak berdaya. Ini pentingnya mengubah mindset karena keberanian akan muncul dari situ,” tutup Paramita. (evi)

- iklan -