JAKARTA, ITN- Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari dukungan usaha kecil menengah (UKM). Oleh karena pentingnya UKM ini maka perlu dilakukan pelatihan UKM guna menunjang keberlangsungan dari UKM di Indonesia dan membantu mereka mengatasi berbagai permasalah yang ada seperti aspek pengelolaan atau manajemen hingga aspek permodalan yang dibutuhkan.
Indonesiatripnew.com pada Rabu (12/2/2020) menyempatkan untuk melihat pelatihan yang diselenggarakan PT MagFood Inovasi Pangan Jakarta yang dimulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
PT MagFood Inovasi Pangan, menyediakan jasa pelatihan UKM serta menyediakan segala macam peralatan untuk usaha, dan bahan-bahan. Tujuannya agar para pengusaha mikro dan UKM bisa membangun fondasi untuk tahap demi tahap menjadi besar dengan cara-cara manajemen moderen dan strategi yang tepat untuk UKM.
Pelatihan yang dilakukan di kantor PT MagFood Inovasi Pangan di kawasan Duren Tiga Raya No 46, Jakarta Selatan itu membuka lima jenis pelatihan. Setiap bulannya ada pelatihan dengan berganti tema, antara lain wirausaha produksi snack, nugget, es krim, yoghurt, dan bakso.
Pada pelatihan tersebut peserta mendapat beberapa materi, antara lain mengenai industry snack, pemilihan bahan baku, pengolahan dan produksi- penentuan SOP (Standard Operating Procedure), cara pengemasan dan penyimpanan produk jadi, perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi)- pengetahan laporan keuangan dan perhitungan pengembalian investasi, serta penjualan dan jaringan industri.
Dari pantauan yang terlihat para peserta tampak diberikan pelatihan aneka snack kering dari berbagai bahan dan jenis umbi-umbian, sayur, dan buah) dengan berbagai kreasi seperti keripik bayam, keripik pisang, mango fruit leather, nori bayam, dsb.
Untuk pembuatan keripik bayam terlihat pada kesempatan tersebut hal yang pertama dilakukan, yakni persiapan alat, pemilihan bayam, membuat larutan tepung (1:1), melapiskan bayam dengan larutan tepung satu persatu, dilanjutkan dengan menggoreng (suhu 120-140 derajat celcius 2-3 menit) kemudian ditiriskan, terakhir pengemasan dan pelebelan.
Setiap kelas dibatasi hanya 25 orang saja dan fokus pada 80% praktek langsung dan 20% teori pendukung untuk bisa memahami strategi usaha, perhitungan biaya produksi, pembuatan SOP (standard Operation Procedure), strategi promosi & penjualan, dan lain-lain. “Hari ini ada 15 peserta, dan pesertanya ada yang datang dari luar kota, seperti Manado dan Padang,” ujar CEO PT Magfood Inovasi Pangan, Yanty Melianty Isa.
Dewi yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara sudah menjadi pengusaha UKM di daerahnya dengan memproduksi kripik serta frozen food. Alasannya datang ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan dengan biaya Rp250 ribu itu lantaran ingin mendapatkan tambahan ilmu.
“Ilmu harus terus dicari dan dipelajari, selain itu juga link yang paling penting dicari,” kata Dewi yang datang bersama temannya, Yana yang juga seorang pengusaha UKM sambal.
Yanty menegaskan jika bahan yang digunakan dalam pangan dari Magfood adalah pangan yang baik dan halal. Yanti yang juga memiliki unit usaha Amazy – salah satu usaha makanan ayam krispi yang cabangnya banyak berada di daerah melihat UKM masih banyak yang perlu dibenahi mulai dari manajemen hingga moral pengusahanya.
Pelatihan selanjutnya, menurut Yanty akan diselenggarakan pada 12 Maret 2020 mengenai aneka es krim.
Tentang MagFood
PT MagFood Inovasi Pangan didirikan pada Februari 2001 yang bergerak di bidang food seasoning serta business & product development. Melalui divisi Research & Development (R&D) yang mampu memformulasikan dan mengembangkan resep-resep dengan rasa dan tren terbaru serta berkualitas tinggi sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak di bidang food seasoning antara lain bumbu aneka snack, powder drink, powder sauce, bumbu masak, tepung serba guna, dan lain-lain.
Produk-produk yang dihasilan oleh PT MagFood Inovasi Pangan sudah mendapatkan sertifikasi dari Depkes dan sertifikasi halal LPOM MUI No. 00060036430805. (evi)