BALI, ITN- Stakeholder pariwisata di Bali akan bersinergi dalam upaya mengatasi penurunan jumlah kunjungan wisatawan sebagai imbas dari penyebaran virus Corona.
“Bali merupakan salah satu daerah yang terdampak dari imbas virus corona,” ujar Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam ‘Seminar Kebijakan Pemerintah Dalam Menghadapi Imbas Virus Corona’ di Graha Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Kamis (13/2/2020).
Penyebaran Virus Corona yang terjadi diberbagai negara mengakibatkan terganggunya mata rantai perekonomian di Bali. Kunjungan wisman yang didominasi oleh wisatawan asal Tiongkok dan Australia praktis mengalami penurunan yang signifikan bagi penurunan jumlah sumbangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Daerah Bali yang mencapai 70 persen.
“Dampaknya berbeda di setiap daerah. Di Ubud dan Sanur, dampak penurunannya sekitar 3-5 persen dan 9-10 persen. Dampak yang paling besar terjadi di Kuta. Hal ini menyebabkan lesunya aktivitas pariwisata di sejumlah kawasan sehingga beberapa restoran dan hotel mengambil langkah meliburkan pegawainya,” kata Tjokorda.
Turut hadir dalam seminar tersebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Ketua Bali Tourism Board/GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dan Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali, Trisno Nugroho.
Tjokorda mengatakan, Bali telah menyiapkan strategi untuk meminimalisir angka penurunan wisatawan. Pemda Bali juga akan melaksanakan sejumlah strategi seperti memaksimalkan pasar wisatawan mancanegara (wisman) dari negara yang tidak terdampak serta memaksimalkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Strategi yang telah disiapkan antara lain, meminta kepada pemerintah dan maskapai untuk menambah rute penerbangan alternatif seperti dari Vietnam dan India.
Langkah lain yang dapat ditempuh yakni upaya penurunan harga tiket pesawat penerbangan domestik serta dilaksanakannya berbagai upaya pencegahan masuknya Virus Corona dengan melakukan pemasangan Thermo Scanner dan mensiapsiagakan rujukan ke tiga rumah sakit yakni RS Sanglah, RS Sanjiwani Gianyar, dan RS Tabanan.
“Pariwisata Bali telah beberapa kali menghadapi hal serupa dan terbukti dapat mengembalikan kondisi krisis menjadi seperti kondisi semula. Maka, diharapkan ancaman Virus Corona hanya terjadi beberapa saat sehingga laju pariwisata setempat tidak lagi lesu. Kami harapkan pelaku bersabar menghadapi situasi ini,” ungkap Tjokorda lebih lanjut.
Ketua Bali Tourism Board (BTB)/Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan telah terjadi 40 ribu pembatalan hotel dengan kerugian mencapai Rp 1 Triliun setiap bulan.
“Yang harus kita lakukan adalah mengisi kekosongan untuk mengisi kesenjangan jangka pendek yang sedang terjadi. Saat ini, kita bisa mengandalkan pasar Singapura dan domestik karena beberapa event pariwisata akan tetap dilaksanakan di Bali,” kata Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Sementara itu, Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali, Trisno Nugroho mengimbau agar para pelaku industri pariwisata tidak panik menghadapi situasi tersebut dengan mengubah tantangan menjadi peluang. Data mencatat angka pertumbuhan perekonomian di Bali pada 2019 mencapai 5,63 persen.
“Perekonomian Bali masih terbilang sehat meski terjadi penurunan angka kunjungan wisman yang cukup signifikan. Banyak agenda MICE yang dibatalkan di Singapura dan Malaysia. Ini dapat dijadikan sebagai peluang dengan mengupayakan agar agenda tersebut dialihkan ke Bali sebagai daerah yang tidak terdampak penyebaran virus,” kata Trisno.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan bahwa pihaknya menerima masukan serta berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan lainnya untuk menyusun langkah penanggulangan secara menyeluruh.
“Kami akan mengatasi kejadian ini secara bersama, maka sebelum itu kami melakukan berbagai koordinasi kepada pihak terkait,” kata Wishnutama. (*/sishi)