- iklan -

JAKARTA, ITN– DRAMATARI Shima kembali akan dipentaskan oleh Chiva Production. Pementasan ketiga ini mengangkat judul “Shima, Sang Ratu Adil” dan akan digelar di Candi Gedongsongo, Bandungan Semarang, Jawa Tengah, pada 1, 2, dan 3 September 2020 mendatang.

Ratu Shima adalah sosok seorang ibu yang mencintai keluarga, pemimpin yang bijaksana, jujur, adil, tegas, dan berani. ”Karakter ini yang wajib kita teladani. Saya sebenarnya cukup amazing bahwa di masa lalu sudah ada pemimpin perempuan yang berkaraker tangguh, adil, dan tegas,” ujar aktris Mona Ratuliu yang dipercaya memerankan sosok Ratu Shima saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/9/19).

Pementasan Dramatari Shima Ketiga Akan Digelar di Candi GedongsongoSebelumnya, Chiva Production sukses menggelar dramatari Shima, ‘Kembalinya Sang Legenda’ pada 2014 di Gedung Kesenian Jakarta dan dramatari ‘Ratu Shima’, pada 2017 di Gedung Kesenian Jakarta.

Sementara pada kesempatan yang sama pendiri Chiva Production, Putut Budi Santosa, mengatakan, “Sosok Ratu Shima, Raja Kerajaan Kalingga yang merupakan seorang perempuan, sangatlah pantas diketahui dan diteladani masyarakat Indonesia”.

Menurutnya Ratu Shima, sosok Ratu Kerajaan Kalingga yang menginspirasi semua orang tentang pentingnya menjadi pemimpin yang mencintai negerinya, berjuang bagi bangsanya, dan berbuat yang terbaik bagi rakyatnya. Pada masa pemerintahannya, kearifan lokal sangat diperhatikan, ini dapat diteladani dalam kehidupan berbangsa sekarang ini.

Lebih lanjut Putut menjelaskan, “Cerita tentang Ratu Shima, berasal dari beberapa sumber, diantaranya Catatan Berita Cina, Naskah Wangsakerta, Sejarah Orang Jawa (Wong Kanung), serta dari beberapa narasumber dan pustaka. Semua informasi ini memberikan gagasan untuk meng-interpretasi cerita tokoh/figur Shima yang sangat fenomenal dan menginspirasi”.

Pementasan Dramatari Shima Ketiga Akan Digelar di Candi Gedongsongo“Dalam perjalanan tersebut, saya mengunjungi beberapa lokasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, diantaranya Kawasan Candi Dieng dan sekitarnya, Kawasan Candi Gedongsongo dan sekitarnya, Kawasan Keling dan sekitarnya, Kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya, Kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya, Kawasan Ratu Boko dan sekitarnya, dan beberapa candi lainnya serta lokasi lainnya di wilayah Jawa Barat dan Bali,” kata Putut Budi yang menurutnya menghabiskan delapan tahun untuk gelaran ini.

Ia mengungkapkan, “Perjalanan saya dimulai pada tahun 2012, walaupun sebenarnya saya mengenal/membaca cerita tentang Shima sudah sejak masa Sekolah Dasar”.

Sebelum menggelar dramatari, Chiva lebih dulu mengadakan rangkaian kegiatan berupa pameran, diskusi, talkshow, pertunjukan kecil, fashion show, dan lomba foto. Semua bertema Shima Kalingga.

“Rangkaian kegiatan tersebut kami selenggarakan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Museum Tekstil Jakarta, Yayasan Batik Indonesia, UP Museum Seni, Cemara6-Galeri Museum, Galeri Hadiprana, Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia, Institut Kesenian Jakarta, Komunitas, Media, dan lain sebagainya,” ujar lulusan Seni Tari IKJ ini.

Program Shima Kalingga terbagi menjadi program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan akhirnya adalah pada pendidikan karakter melalui media seni budaya.

Pementasan Dramatari Shima Ketiga Akan Digelar di Candi Gedongsongo“Dengan rangkaian program ini kami berharap dapat membangkitkan industri kreatif yang berlatar belakang seni budaya, dan menggerakkan perekonomian masyarakat,” tambah Putut.

Program Shima Kalingga tahun 2019 – 2020 merupakan sekuel ketiga/terakhir dari Trilogi Shima Kalingga. Pada acara puncak September 2020, menurutnya seluruh hasil riset baik berupa materiil maupun imateriil akan di ajarkan dan diserahkan kepada komunitas seni budaya di sekitar Candi Gedongsongo, Bandungan, Semarang.

“Batik Kalingga, keramik, naskah dramatari, koreografi, musik, dan lain sebagainya akan kami ajarkan kepada komunitas tersebut, dan Shima Kalingga dapat menjadi milik masyarakat,” ungkap Putut.

Tak hanya itu menurutnya dramatari akan dijadikan kalender acara rutin di Panggung Candi Gedongsongo, Batik Kalingga dan lainnya di produksi oleh masyarakat sekitar dan menjadi salah satu industri kreatif.

Putut pun mengaku akan mempersiapkan Shima Kalingga ke layar lebar, komik, anime, games, novel, dan merchandise. (sasha)

- iklan -