JAKARTA, ITN- JAKET hujan menjadi barang bawaan sehari-hari yang penting, baik saat bepergian di dalam kota atau berpetualang di alam terbuka, selama musim hujan karena pakaian ini menjaga agar pemakainya tetap kering dan terlindungi walaupun terkena hujan deras ataupun angin kencang.
Merawat jaket hujan dengan baik tidak hanya akan menguntungkan bagi pemakai karena menjaganya tetap terlindungi dan terhindar dari basah selama musim hujan. Merawat jaket dengan benar akan membantu menghemat uang karena jaket favorit bisa tetap digunakan untuk jangka lama. Karena itu, sisihkan waktu untuk merawat dengan layak dan memberi perhatian yang dibutuhkan oleh jaket hujan.
Karena sifatnya yang tidak menyerap air, banyak orang berpikir bahwa jaket hujan tidak perlu sering dicuci.
Sebaliknya, jaket hujan perlu dibersihkan dengan seksama karena jika tidak, pakaian ini akan mulai bau akibat kotoran, debu, dan keringat yang menyerap ke dalam bahan.
Hanya saja, jaket hujan tidak bisa dicuci seperti baju biasa karena pakaian satu ini terbuat dari bahan khusus yang membuatnya tahan air. Timberland, produsen jaket ramah lingkungan karena bebas dari polivinil klorida (PVC) dan perfluorokarbon (PFC), berbagi lima tips untuk membersihkan jaket dengan benar sehingga jaket selalu terlihat bagus dan melindungi pemakai untuk waktu yang lama.
- Mengenal bahan jaket
Jaket hujan terbuat dari bahan yang memiliki pori-pori kecil agar bahan tetap bisa bernafas dan dengan demikian, kelembaban, termasuk keringat, bisa menguap dengan mudah dan bukannya mengembun di dalam jaket. Kemudian, bagian luar bahan jaket diberi lapisan tambahan yang disebut sebagai “durable water repellent (DWR)” untuk memberi bahan tersebut perlindungan ekstra dari air. DWR menyebabkan air membutir dengan cepat supaya bisa menggulir dari jaket dengan mudah. Ini mencegah air terdiam lama di atas bahan dan menyerap secara perlahan ke dalam bahan. DWR dapat ditemukan di hampir semua jaket hujan, termasuk windbreaker, parka, dan anorak dari Timberland.
- Jaket bisa mengalami “wet-out“
Jaket yang sering dipakai akan terekspos pada panas, hujan, keringat, minyak kulit, dan kotoran yang semuanya akan menyebabkan DWR perlahan-lahan luntur. Akibatnya, jaket akan mudah lembab ketika terkena air dan pemakai tidak akan lagi terlindungi dari basah seperti dahulu. Proses ini disebut sebagai “wet-out”.
- Cara pencucian khusus
Untuk mencegah terjadinya “wet-out” pada jaket, semua kotoran dan minyak yang menyebabkan lunturnya lapisan DWR perlu dibersihkan.
Namun, jaket hujan tidak boleh dicuci dengan deterjen biasa karena kimia di deterjen terlalu keras bagi bahan DWR. Sebaiknya, bacalah instruksi cara pencucian yang tertera di label jaket. Jika tidak yakin bisa mencuci sendiri, kirimkan jaket ke binatu atau jika tetap ingin mencuci sendiri, gunakan cairan pencuci khusus untuk jaket hujan. Cairan ini biasanya tersedia di toko online.
- Jangan terlalu sering mencuci jaket hujan
Mencuci jaket hujan terlalu sering akan menghilangkan lapisan DWR dengan cepat, mengingat bahwa lapisan ini akan terkikis setelah beberapa kali pencucian. Sebagai gantinya, lap semua kotoran dengan kain bersih setelah menggunakan jaket dan angin-anginkan jaket untuk mengeringkan sisa lembab.
- Mengembalikan lapisan DWR yang telah luntur
Jika jaket hujanmu kini mudah lembab, itu berarti bahwa lapisan DWR telah luntur. Namun jangan khawatir karena lapisan DWR dapat dikembalikan dengan membeli cairan DWR yang bisa dibeli secara online. Tutup resleting jaket terlebih dahulu lalu semprot cairan DWR ke seluruh permukaan luar jaket dan beri lapisan tambahan pada area-area yang lebih terekspos atau sering bergesekan dengan benda lain, seperti bagian bahu yang sering terkena tali ransel. (*/evi)