JAKARTA, ITN- Muslim Fashion Festival Plus atau Muffest+ 2023 yang berlangsung pada 7-10 Maret dibuka lewat parade desainer lokal dan mancanegara.
”Nantinya, Muffest+ akan berkolaborasi dengan International Modest Fashion Festival (IN2Motion Festival). Ke depan IN2 Motion Fest akan diadakan setahun dua kali kolaborasi dengan Muffest [sehingga jadi] satu event skala global,” ujar National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) selaku organisasi yang menaungi Muffest+, Ali Charisma dalam sambutannya saat membuka opening ceremony Muffest+ 2023 di The Westin Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2023).
IN2 Motion Fest menurutnya akan diselenggarakan pada 25-29 Oktober 2023. Gelaran akan bekerja sama dengan Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, dan sejumlah lembaga lainnya.
“Ada isu yang sangat kuat, sustainability yang perlu kita ikuti. Kalau tidak, teman-teman nanti akan memproduksi produk-produk fast fashion yang 15 atau 20 tahun lalu menjadi masalah besar di Amerika atau Eropa, dan tentunya kita tidak mau mengulangi hal yang sama,” katanya dalam pembukaan Muffest+.
Tak hanya itu, para pelaku modest fashion dapat memperkuat identitas Indonesia dan ciri khas lewat desain dan kreasi penggunaan wastra atau gaya busana khas Indonesia, seperti sarung.
Dengan demikian, Indonesia dapat menonjol dengan identitas dan punya keunikan untuk bersaing di kancah global. “Kita harus mempunyai identitas ke-Asia-an. Jadi, kita tidak bersaing dengan gaya Eropa ke orang Eropa, tapi kita harus mempunyai gaya tersendiri, seperti sekarang contohnya saya pakai sarung,” ungkapnya.
Parade busana tertutup (modest wear), baik wanita maupun pria, melenggang di panggung Muffest+ 2023 membuka opening ceremony MUFFEST+ 2023. Busana-busana yang dihadirkan memiliki benang merah berupa wastra Nusantara.
Dimulai dengan Opie Ovie X Batik Papringan (Kub Pringmas) dengan permainan kain batik khas Banyumasan. Disusul oleh DedenSiswanto X Viera Sutra Alam dengan koleksi busana pria.
Lanjut dengan Sofie yang menggandeng Tenun Bandoel, tenun ikat dari Kediri dengan balutan busana serba hitam.
Rosie Rahmadi menyusul dengan busana bergaya Eropa lengkap dengan topi lebar. Dilanjutkan dengan desainer mancanegara asal Laos, Bandid Lasavong. Bandid menghadirkan look setelan jas pria.
Sementara Raegitazoro tetap membawa DNA-nya yang unik dan edgy dalam look busana tertutupnya. Lalu Wignyo Rahadi yang membawa tenun koleksi untuk kantor perwakilan Bank Indonesia di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Kemudian jenama Ally by Aldre & Galih Soedirjo dengan busana pria serba longgar dan bucket hat cerah bermotif bunga.
Dilanjutkan kembali dengan sentuhan serba emas dan berkilau dari Rya Baraba, dan terakhir ditutup dengan Kursien Karzai yang didominasi warna putih yang tampak kalem namun elegent.
Lisa Fitria, project director Muffest+ 2023 dalam jumpa pers setelah pembukaan mengatakan, ada delapan desainer mancanegara tahun ini yang mengikuti Muffest+ 2023, yakni dari Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand yang tergabung dalam ASEAN Fashion Desainer Showcase.
“Kami ingin mengenalkan kalau di Indonesia ragam budaya yang pakai wastra di baju ready to wear banyak dengan look global. Nantinya diharapkan jadi inspirasi, lalu menjalin kerjasama dengan jenama lokal,” ujarnya.
Lisa mengatakan, “Target pengunjung 15.000 selama empat hari dengan transaksinya Rp30 miliar”.
Menurutnya, target tersebut realistis ditambah pameran diadakan jelang Ramadan, sebagai ajang promosi koleksi hari raya, dan orang-orang juga sudah kangen pameran offline.
“Makanya kita adakan dua minggu sebelum Ramadan. Muffest ini kan sudah tahun ke-8 dan ini menjadi rujukan untuk me-launching Raya Collection,” ungkapnya.
Salah satu yang menarik dari Muffest 2023 menurutnya adalah kehadiran delapan desainer internasional dari enam negara. Mereka adalah Fadzil Hadin (Brunei Darussalam), Natacha Van (Kamboja), Bandid Lasavong (Laos), Dave Ocampo (Filipina), Hayden NG, Terry Yeo (Singapura), Pitnapat Yotinratanachai, dan Thananpachr Jantajaroenpon (Thailand).
“Ada desainer dari enam negara, yakni Laos, Filipina, Kamboja, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam yang hadir atas dukungan ASEAN Fashion Designers Showcase atau AFDS,” tambahnya. (evi)