JAKARTA ITN- INDONESIA yang kaya dengan budaya dan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan akan wellness (spa). Perkembangan wisata spa di dunia pun mengalami tren cemerlang, selain menjadi gaya hidup, juga perawatan kecantikan sangat dibutuhkan wanita bahkan pria agar penampilan tampak lebih bagus.
Selain itu, industri kecantikan Indonesia telah memasuki ranah health tourism ataupun estetic tourism, dan etno wellness sangat mungkin menjadi kunci Indonesia untuk menjadi pusat health tourism dunia.
Melihat hal itu, Gaya Spa & Wellness milik Lourda Hutagalung, pakar dan pengembang spa belum lama ini melalui Dr Ir Retno Sri Indah Lestari, MSc, PhD menjelaskan unsur budaya Indonesia ke dalam rangkaian beauty treatment tradisionalnya dengan memperkenalkan treatment etno spa, perawatan kecantikan khas dari Ranah Minang, Sumatera Barat, yakni “Batangeh Spa”.
“Indonesia kaya akan budaya, dan juga aneka tanaman yang tumbuh dengan subur disetiap pulau, dan sejak zaman nenek moyang, tanaman tersebut dimanfaatkan untuk dikonsumsi sehari-hari, perawatan kecantikan hingga pengobatan,” Dr Retno membuka pembicaraan diacara ramah tamah dengan awak media di Gaya Spa & Wellness, Jalan Woltermonginsidi No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurutnya hampir di setiap daerah memiliki teknik pengobatan dan perawatan kecantikan khas dengan memanfaatkan tanaman yang tumbuh di wilayah masing-masing. “Spa itu untuk segala yang berkaitan dengan air. Di Belgia ada sumber air panas untuk pengantin. Namun perlakukan spa tergantung wilayah dan konten bahan lokal”, ungkapnya.
Saat ini Gaya Spa & Wellness telah memiliki 15 etno wellness spa yang telah distandarisasi, yang berasal dari 15 wilayah di penjuru nusantara, salah satunya Batangeh Spa, perawatan kecantikan khas dari Ranah Minang, Sumatera Barat.
Wanita Minang senang menjaga kecantikan dan kesehatannya dengan mandi uap menggunakan Batangeh yang bermakna mandi uap menggunakan tujuh macam tumbuhan yang mengandung minyak atsiri (essential oils) diantaranya daun jeruk purut, sereh wangi, kayu manis, kenanga, nilam, cengkeh, pandan wangi serta ekstrak dari dua rempah yaitu kunyit dan daun sereh.
Ia mengatakan, “Indonesia adalah salah satu penghasil minyak atsiri terbesar di dunia karena memiliki bermacam jenis tumbuhan yang tumbuh subur sepanjang tahun. Setelah melalui proses penyulingan, minyak atsiri diekspor ke berbagai Negara”.
Calon pengantin, ibu rumah tangga dan wanita yang baru melahirkan biasanya memanfaatkan perawatan Batangeh untuk merawat dan membersihkan organ intim, menghilangkan bau anyir dan mengembalikan fungsi rahim.
Setelah melalui proses penguapan, dilakukan pemijatan dan lulur diseluruh bagian tubuh untuk membersihkan kulit, mengangkat sel kulit mati dan mengobati beberapa jenis penyakit seperti rematik, sinusitis, penyakit kulit dan lainnya. (evi)