BELITUNG, ITN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong rencana pengembangan infrastruktur dasar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, yang terletak di di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Pengembangan KEK Tanjung Kelayang bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Sehingga nantinya dapat menciptakan daya tarik wisata dan lapangan kerja seluas-luasnya.
“Belitung sudah menjadi ikon pariwisata yang sangat strategis. Untuk itu, saya mendorong terus pengembangan KEK Tanjung Kelayang di Belitung secara menyeluruh dalam rangka memperbaiki destinasi, produk wisata, dan produk ekonomi kreatifnya. Sebagaimana arahan Presiden agar kita segera menyiapkan daerah wisata yang memiliki potensi peningkatan terhadap ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf Sandiaga, dalam keterangannya, di Belitung, Sabtu (6/2/2021).
Sebelumnya, KEK Tanjung Kelayang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2019. Kawasan ini termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang sudah memiliki peningkatan di beberapa aspek pariwisata, mulai dari amenitas, akses, atraksi wisata, hingga produk ekonomi kreatif.
“Di beberapa tahun terakhir perkembangan KEK ini sudah meningkat. Belitung sendiri sudah memiliki fasilitas hotel bintang lima dengan 108 kamar yang sudah jadi, serta memperoleh investasi dari investor yang prospektif. Ini merupakan salah satu progress dari pengembangan KEK yang perlu kita apresiasi. Selain itu, dari segi amenitas, akses, atraksi wisata, dan produk ekonomi kreatifnya juga sudah meningkat,” katanya.
Salah satu investor misalnya PT. Setra Gita Nusantara yang menanamkan modalnya pada Sheraton Belitung Resort dan diharapkan segera disusulkan oleh investor prospektif lainnya.
Dengan total luas wilayah sebesar 324,4 hektare, KEK Tanjung Kelayang memiliki konsep pengembangan pariwisata Socially and Environmentally Responsible Development and Cultural Preservation. Konsep KEK Tanjung Kelayang ini sangat sesuai dengan strategi pariwisata Kemenparekraf /Baparekraf yang mengedepankan quality tourism and sustainable tourism. Oleh karena itu, pengembangan KEK Tanjung Kelayang ini perlu didukung dan dilaksanakan, agar masyarakat juga merasakan manfaatnya, khususnya lapangan pekerjaan.
“Selain KEK Tanjung Kelayang, ternyata ada pula KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung yang perlu kita kembangkan,” ujarnya.
Dalam pengembangan KEK Tanjung Kelayang ada beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya tax holiday terkait peraturan mengenai insentif perpajakan di KEK dan penerapan protokol kesehatan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
“Kami akan membantu untuk berkoordinasi dengan K/L terkait perihal tax holiday ini. Kemudian untuk protokol kesehatan kita akan coba tingkatkan terus, serta melakukan monitoring dan evaluasi,” ujarnya
Karena menurut Menparekraf Sandiaga, bagian dari kebangkitan pariwisata adalah bukan lagi pada persoalan menentukan pergi atau tidak ke destinasi pariwisata, tapi bagaimana caranya pergi ke destinasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.