JAKARTA, ITN- INDONESIA merupakan habitat bagi tiga jenis orangutan, yaitu Orangutan Sumatra (Pongo abelii), Oranguatan Kalimantan (Pongo pygmaeus), dan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Ketiga jenis “kera besar” yang hanya ditemukan di Sumatra dan di Borneo tersebut tidak hanya dilindungi oleh pemerintah Republik Indonesia, namun termasuk dalam Appendix I CITES, yang artinya tidak boleh diperdagangkan dan kategori critically endangered pada daftar merah IUCN, yang artinya memiliki papolusi yang terus menurun dan distribusi yang mulai berkurang.
“Keberadaan orangutan di Indonesia semakin terancam kondisi populasi maupun habitatnya sehingga sebagian 78 persen populasi orangutan di Indonesia saat ini berada di luar Kawasan konservasi seperti di perkebunan, hutan produksi maupun di APL,” ujar Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengawetan Jenis Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sri Mulyani saat pers conference peluncuran “Bank Kalteng-Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019” di Hanggar GMF, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (26/8/19).
Berdasarkan Population and Habitat Viability Assesment (PHVA) Orangutan tahun 2016 menunjukkan populasi orangutan Kalimantan hampir 80 persen tersebar di luar Kawasan Konservasi. Diperkirakan terdapat 14.630 individu Orangutan Sumatera dan 57.350 individu Orangutan Kalimantan tersebar di 52 Metapopulasi dengan habitat seluas 181.692 km2.
Menurutnya proyeksi viabilitas atau kelestarian orangutan hanya 59-38 persen metapopulasi yang diprediksi akan lestari (viable) dalam 100-500 tahun ke depan. Dengan demikian untuk pengawasan atau perlindungannya memerlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak.
“Kami berharap peran aktif semua pihak baik pemerintah daerah, mitra, maupun masyarakat secara umum untuk dapat mengambil bagian dalam upaya pelestarian Orangutan,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah, menambahkan, “Spesies Orangutan juga menjadi magnet atau daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan, kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik pada 2018 lalu tercatat ada sekitar 180 ribu kunjungan”.
“Untuk tahun 2018 baik domestik maupun internasional ada 180 ribu, dan harapan kita dengan adanya kegiatan ini targetnya 50 ribu menjadi 200 ribu wisatawan. Dan ini juga menjadi salah satu cara untuk mendukung program pemerintah mendatangkan 20 juta wisman,” ungkapnya.
Nurhidayah mengatakan, “Saya berharap kabupaten Kota Waringin Barat khusunya Kalteng bisa ditambah bukan hanya 10 Bali Baru tapi 11 Bali Baru sehingga bisa memberikan announce yang baik untuk promosi wisata di Kalteng”.
Melihat hal tersebut dalam memasuki usia yang ke-15 tahun, Sriwijaya Air Group tetap berkomitmen penuh menjadi maskapai nasional yang memiliki kepedulian tinggi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup dan satwa langka Indonesia.
Tak hanya ditunjukkan melalui aksi translokasi satwa langka semata, komitmen ini pun akan diwujudkan melalui penyelenggaraan event dengan tajuk ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ yang akan diselenggarakan pada tanggal 27-29 September 2019 di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Event ini merupakan kelanjutan dari kegiatan lainnya menyangkut aspek CER (Corporate Environmental Responsibility),” ujar Direktur Niaga PT Sriwijaya Air Group, Joseph K Dajoe Tendean pada kesempatan yang sama.
Ia mengatakan, “Kegiatan CER yang berkaitan pelestarian lingkungan ini sudah menjadi sebuah komitmen berkelanjutan dari Sriwijaya Air Group dalam bertindak etis dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan, pengembangan ekonomi serta komunitas atau masyarakat luas”.
Berbeda dengan event sebelumnya, event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini mengusung konsep charity fun run.
Dengan demikian, selain menjadi salah satu bentuk CER dari perusahaan hal ini juga diharapkan menjadi salah satu bentuk kampanye peduli lingkungan yang juga dapat memberikan edukasi serta menggerakkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan maupun satwa langka di Indonesia.
Dimulai dengan event fun run yang akan dilaksanakan di Pangkalan Bun, di kesempatan berikutnya para peserta akan mengakhiri perjalanannya di Kalimantan Tengah dengan mengunjungi habitat Orangutan yang terpusat di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting. Dalam momen tersebut peserta akan menghabiskan waktu tiga hari dua malam dan berkesempatan merasakan sensasi menyusuri sungai Sekonyer dengan menggunakan kapal klotok sambil melihat orangutan di habitatnya langsung .
“Event ini memang sengaja kami kemas dengan konsep yang berbeda dan menarik agar dapat lebih memikat minat masyarakat serta memberikan pengalaman istimewa dan tak terlupakan kepada seluruh peserta dalam acara ini,” ungkap Joseph Tendean lebih lanjut.
Tak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Pangkalan Bun, event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini dibuka untuk umum dan terbuka bagi siapapun. Dan guna mengakomodir antusiasme masyarakat, Sriwijaya Air Group pun telah menyiapkan beberapa pilihan paket yang sudah meliputi biaya pendaftaran, tiket pesawat PP dan akomodasi serta trip menuju kawasan Taman nasional Tanjung Puting.
Harga paket yang ditawarkan mulai dari Fun Run 5K dengan harga Rp189.500. Sedangkan pilihan lainnya yaitu paket trip Fun Run 5K sekaligus tiket penerbangan PP dengan NAM Air, trip ke Taman Nasional Tanjung Puting, akomodasi makanan, hotel dan transport selama 3 hari 2 malam mulai dari Rp4.369.500. Untuk lebih lengkapnya seluruh masyarakat yang ingin ikut serta dapat melakukan pembelian melalui alamat traveloka.com/orungutan.
Pada gelaran tersebut Joseph menargetkan 2.500-3.000 peserta yang akan mengikuti ajang charity fun run ini, di antaranya dari luar Pangkalan Bun sekitar 1.200 peserta sedangkan 1.300 sampai 1.800 itu berasal dari Kalteng.
Untuk menyemarakkan serta memperluas kampanye peduli lingkungan kepada seluruh masyarakat, Sriwijaya Air Group pun menyematkan logo event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRungutan 2019’ pada body pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air. Pesawat dengan livery ini secara resmi diperkenalkan pada acara press conference.
Selain Bank Kalteng dan Traveloka yang menjadi sponsor utama dan official ticket partner, event ‘Bank Kalteng – Sriwijaya Air Group oRUNgutan 2019’ ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia, Kabupaten Kotawaringin Barat, Taman Nasional Tanjung Puting, Orangutan Foundation International (OFI), Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan WWF Indonesia. (evi)