- iklan -

MUARAJAMBI, ITN- FESTIVAL Candi Muarajambi 2017 diawali dengan kegiatan Puja Bakti Waisak di Candi Muarajambi dengan meneladani perjalanan hidup Sang Budha Sidharta Gautama.

Festival Candi Muarajambi 2017 Resmi Dibuka
Situs Candi Muarajambi

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti bersama Gubernur Jambi, Zumi Zola memasuki pelataran Candi Muarajambi yang dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan para bhiksu dan ribuan pengunjung yang sebagian besar jemaah umat Budha.

Festival Candi Muarajambi 2017 Resmi DibukaFestival Candi Muarajambi 2017 yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan dibuka Gubernur Jambi ini berlangsung pada 11 – 14 Mei 2017 di  Komplek Candi Muarajambi, Jambi, dan bertepatan dengan Hari Raya Waisak yang jatuh pada 11 Mei 2017.

Pembukaan Festival Muarajambi yang digelar untuk ke-14 kalinya ini ditandai dengan penandatanganan monumen Desa Wisata Muara Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muarajambi menjadi Desa Wisata Provinsi Jambi.

“Provinsi Jambi memenuhi segala syarat untuk dijadikan salah satu destinasi wisata nasional yang diharapkan menggerakkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Jambi Zumi Zola dalam sambutannya saat membuka acara Festival Candi Muarajambi, di Muarajambi, Kamis siang (11/05/17).

Festival Candi Muarajambi 2017 Resmi Dibuka
Zumi Zola

Selain konteks situs Candi Muarajambi keunikan budaya dan keragaman budaya alam lainnya, seperti Gunung Kerinci dan kawasan Geopark Merangin menurutnya layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat.

Gubernur sangat mengharapkan kegiatan festival yang mengangkat tema “Bersama kito kembangkan kearifan lokal, Muara Jambi yang mendunia,” ini dapat dimasukkan sebagai bagian dari calendar event pariwisata.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti pada kesempatan yang sama mengatakan, “Ada tiga yang saya sampaikan mengenai Jambi, yakni Candi Muarajambi, Festival Muara Jambi, dan sumber daya alam Jambi”.

 

Festival Candi Muarajambi 2017 Resmi Dibuka
Esthy Reko Astuti,

Esthy mengatakan, “Candi Muarajambi merupakan situs sejarah yang harus diperjuangkan, meskipun ini tanahnya Depdikbud tetapi tidak ada salahnya kita harus memperjuangkan ini terutama heritagenya. Kita bersama-sama berjuang agar bisa masuk dalam world heritage. Bisa juga dijadikan wisata pendidikan”.

Sedangkan yang kedua, kaitan dengan Festival Muara Jambi 2017 ini, Esthy mengatakan, “Potensi di Jambi cukup banyak, tetapi yang kuat wisata budaya dan alam. Budayanya ada wisata religi yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir terutama untuk umat Budha pada saat Waisak”.

Dengan festival yang diselenggarakan di situs Muarajambi ini menurutnya akan berdampak luas bagi masyarakat. 100.000 saja wisatawan yang datang, dampaknya juga akan dirasakan masyarakat. Festival ini diharapkan terus berkembang dan dikemas dengan baik sehingga dapat menjadi event nasional (calendar of event) pariwisata.

“Kami juga membantu, yakni dengan mempromosikannya melalui media sosial,  mendorong generasi pesona Indonesia yang kita harapkan dibentuk di Provinsi Jambi. Anak-anak muda melalui media sosialnya dapat menggunakannya untuk mempromosikan kegaitan ini yang akhirnya menjadi trending topic,” ungkapnya.

Festival Candi Muarajambi 2017 Resmi Dibuka
Tari Japin Bergelut.

Lebih lanjut Esthy mengatakan, “iKementerian Pariwisata pada prinsipnya akan mendukung semua upaya dalam kaitannya pemasaran yang berkaitan dengan pariwisata”.

Dan yang ketiga yang berkaitan dengan Jambi, menurut Esthy potensi sumber daya alam Jambi cukup kuat dengan fokus ke perkebunan kelapa sawit, dan sebagainya. Namun dengan kondisi fenomena sekarang, baik timah, gas, dll sedang menurun, maka dapat diarahkan di sektor pariwisata yang lebih ramah lingkungan dengan produk-produk pariwisata.

“Saat ini kami sedang konsen terhadap pembangunan geopark di daerah, khusus terkait dengan potensi di Jambi kita punya tim yang khusus menangani untuk percepatan pengembangan geopark di Jambi,” ungkapnya.

Diharapkan event ini bila dikemas lebih bagus lagi sehingga bisa masuk dalam calendar of event pariwisata. Dengan mengemasnya tidak saja menjadi wisata religi khususnya dalam perayaan Waisak tetapi bisa juga menjadi suatu wisata sejarah,  juga memperhatikan kostum dalam pertunjukan.

Pada festival tersebut dihadirkan dua artis ibukota, yakni Adelia Putri Bintang dan Bobby Bollywood, serta digelar pameran bazar UKM–usaha kecil dan menengah, penampilan kesenian kabupaten dan kota, senam sehat, festival band, qasidah, seloko adat, kuliner tradisional, tari kreasi, kompangan, bujang gadis ma Jambi, dan pesta kanal kuno. (evi)

 

 

- iklan -