JAKARTA, ITN- MELALUI revolusi digital, perbankan secara fundamental telah didefinisi ulang. Pada usia ke-50, DBS, sebagai institusi perbankan, kini sedang berevolusi melalui transformasi digital dan etos kerja “Live more, Bank less”. Pada kesempatan yang sama, TEDx sebagai komunitas internasional yang memiliki misi untuk menyebarkan gagasan-gagasan positif ke penjuru dunia, kini kembali hadir di tahun ke-13 di Jakarta dengan tema “Jagad Manusia”.
Melalui tema ini, TEDx membahas bagaimana ekspansi manusia ke setiap sudut bumi yang selalu menimbulkan biaya besar. Tentang bagaimana kita, Homo Sapiens, berhasil menguasai dunia.
“Evolusi adalah sesuatu yang bisa dibilang pasti. Sering dengan cepatnya evolusi dan transformasi atas bagaimana teknologi itu digunakan bagi kehidupan, dunia perbankan pun harus juga cepat bertransformasi agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada nasabahnya,” ujar Executive Director, Head of Group Strategic and Marketing Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika di Jakarta, Sabtu (8/9/18).
Setelah lebih dari satu dekade dalam mewujudkan komitmen “Living, Breathing Asia”, menurutnya DBS kini memiliki sebuah misi baru yaitu “Live more, Bank less”. Misi ini merupakan bentuk kepercayaan perbankan di era digital dimana perbankan harus sederhana, nyaman, dan tanpa hambatan, sehingga nasabah tidak perlu lagi direpotkan oleh urusan perbankan dan dapat lebih meluangkan waktu untuk orang-orang dan hal-hal penting di hidup mereka.
Di era digital ini, digital banking adalah salah satu solusi perbankan yang dibutuhkan nasabah dari suatu bank. Untuk mewujudkan misi “Live more, Bank less”, DBS menyediakan solusi perbankan yang sederhana, nyaman, dan tanpa hambatan. Penerapan nilai “Live more, Bank less” sejalan dengan transformasi digital Bank DBS.
Bagi banyak organisasi yang mengalami transformasi digital, teknologi berada di depan dan di tengah. Namun dalam kasus DBS, semakin baik teknologi yang diterapkan maka segala proses menjadi tanpa hambatan. Produk yang mengedepankan layanan digital secara utuh adalah digibank dari DBS. Berdasarkan etos kerja tersebut, DBS dinobatkan sebagai Best Bank in The World oleh Global Finance atas transformasi digital yang mencakup internal dan eksternal.
“DBS percaya bahwa hidup perlu kemudahan dan tidak dirumitkan dengan urusan perbankan, namun sebaliknya, menjadikan pengalaman perbankan sebagai bagian dari kemudahan hidup. Untuk menciptakan makna yang lebih, DBS terus berupaya mencari cara untuk menciptakan pengalaman perbankan yang mudah, cerdas, dan cepat. ‘Live more, Bank less’ menjadi sebuah pesan dan semangat DBS untuk membantu nasabah lebih memaknai hidup mereka,“ tutup Mona.
Pada sesi pertama pukul 09.50 WIB, menampilkan sejumlah pembicara, antara lain Ai Nur Hidayat, Faisal H Mujaddid, Yuval N Harari, Robbi Z Ilman, dan Karlina Octaviany.
Dilanjutkan sesi kedua dengan para pembicara Sujono Keron, Hilamr Farid, Sally Khon, Puri K Putri, dan Pauline Budianto. Serta sesi ketiga dengan pembicara Syauqi S Lacksana, Simone Giertz, Abraham Auzan, dan Fenny Dwivany. (evi)