JAKARTA, ITN- UNTUK mendukung generasi yang lebih sehat dan produktif, Indonesia memberikan perhatian yang lebih terhadap masalah kesehatan masyarakat. Salah satu yang menjadi fokus adalah Double Burden yang jika tidak ditangani dengan serius akan dapat meningkatkan risiko Penyakit Tidak Menular seperti Jantung dan Diabetes Melitus.
Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah pola makan dan minum yang berlebihan jumlah kalorinya sehingga mengakibatkan kegemukan (overweight dan obesity). Terkait hal tersebut, Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan panduan “Isi Piringku” yaitu 2/3 porsi karbohidrat, 1/3 porsi protein dan lemak (lauk pauk), 1/2 sayur serta buah.
Masyarakat juga dapat mengikuti anjuran Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk mengetahui berapa banyaknya kalori yang dibutuhkan sesuai usia serta jenis kelamin. Namun, dengan banyaknya pilihan makanan dan minuman siap saji, kita masih sering menambahkannya diluar makanan pokok yang dapat mempengaruhi pertambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi.
Karenanya, penting untuk cerdas membaca dan mengerti label nutrisi, terutama dalam minuman siap saji yang terkadang terlihat ringan namun tidak sesuai dengan kebutuhan kita.
Danone-Indonesia, perusahaan yang memiliki misi untuk membawa kesehatan kepada sebanyak mungkin orang, ingin menumbuhkan kembali kesadaran akan pentingnya minum air untuk nutrisi tubuh dan mendukung himbauan untuk membaca label informasi nilai gizi pada kemasan dengan memberikan edukasi umum dalam memilih minuman dalam kemasan yang baik bagi masyarakat Indonesia.
“Untuk mendukung pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang asupan tubuh yang sehat dan seimbang kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih cermat dalam memerhatikan dan memahami nutrisi yang dikonsumsi tiap harinya terutama yang terkandung pada minuman kemasan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan memulai pola hidup yang lebih sehat,” ujar Hydration Science Director PT Tirta Investama (Danone-AQUA) dr Tria Rosemiarti pada acara Hydration Talk “Membiasakan Minum yang Lebih Sehat” di Jakarta, Kamis (18/10/18).
Untuk itu menurutnya diperlukan edukasi terkait hal ini, agar masyarakat dapat secara cerdas mengetahui alternatif makanan dan minuman mana yang sebaiknya mereka konsumsi.
Sementara Alhi Consumer Behavior dari Institut Pertanian Bogor , Profesor Ujang Sumarwan, menyatakan, “Beragam keluhan kesehatan seperti Obesitas, Diabetes II, keluhan fungsi ginjal dan jantung, diantaranya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh, yang bisa berasal dari makanan atau minuman sehari-hari”.
“Kita cenderung minum berdasarkan rasanya yang disukai sehingga tidak memperhatikan kandungan nutrisi terutama gula,” ungkapnya.
Minuman kemasan siap saji menurutnya dapat diminum dengan mengenal kandungan nutrisinya agar kita masih dapat menjaga jumlah kalori yang masuk untuk mengurangi risiko kegemukan.
Profesor Ujang menjelaskan bahwa di Indonesia asupan pola minum air putih meningkat dari tahun 2012 dibanding tahun 2016. “Namun ternyata pola minum yang mengandung gula seperti minuman dalam kemasan juga meningkat sehingga perlu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjaga popa makan dan minum yang lebih baik,” tambahnya.
World Health Organization (WHO) menyarankan masyarakat mengurangi asupan gula hingga kurang dari 10% dari total asupan energy, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah memberi anjuran kondisi gula, garam, dan lemak yang ideal bagi individu per hari sebagai G4, G1 dan L5 adalah konsumsi dengan takaran gula sebanyak 4 sendok makan (50 gram), garam sebesar 1 sendok teh 5(gram) teh 5 gram , dan lemak sejumlah 5 sendok makan (67 gram) setiap harinya.
Konsumsi gula, garam, dan lemak sejatinya harus dijaga karena jika berlebihan akan menimbulkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti, hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Pada kesempatan yang sama Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor, Dr Rimbawan menambahkan, “Sesuai anjuran Kementrian Kesehatan RI, pada saat memilih makanan dan minuman siap saji, konsumen dapat memperhatikan takaran saji, angka kecukupan gizi,serta kandungan nutrisinya, terutama kandungan Gula, Garam, dan Lemak. Masyarakat sebenarnya dapat dengan mudah menentukan informasi ini, dalam box informasi Gizi yang ada pada kemasan makanan dan minuman”.
“Jika konsumen memilih untuk mengkonsumsi minuman dalam kemasan, artinya konsumen harus lebih cermat dalam memilih alternative minuman yang lebih sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjadi konsumen yang cerdas dengan memperhatikan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya,” ungkapnya. (aldi2)