JAKARTA, ITN- Potensi pasar halal diperkirakan terus bertumbuh sampai $3,1 miliar di tahun 2023. Jumlah penduduk muslim dunia mencapai 1,8 miliar atau 24% dari populasi global. Sementara ekspor produk halal Indonesia hanya 3,8% dari total pasar halal dunia. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar. Untuk itulah, diperlukan ISEF sebagai ruang kolaborasi yang sinergis di antara pelaku usaha fesyen muslim dan berbagai pihak terkait guna mengakselerasi usaha para UMKM agar dapat berkembang pesat.
Perhelatan ISEF 2020 menyertakan pelaku usaha syariah di berbagai sektor halal untuk mendukung pengembangan ekosistem industri halal tanah air. Fesyen muslim dinilai sebagai salah satu sektor halal unggulan untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal global. Sejalan dengan target yang dicanangkan oleh pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.
Dengan target untuk memasarkan potensi produk fesyen muslim Indonesia ke skala global, Bank Indonesia bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) berupaya mengangkat pelaku usaha syariah di sektor fesyen muslim ke tingkat global dalam perhelatan Modest Fashion ISEF 2020 yang menjadi rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berlangsung pada tanggal 28-31 Oktober 2020. Acara yang diselenggarakan secara virtual ini diharapkan dapat mempermudah fesyen muslim Indonesia untuk diperkenalkan secara global.
Pengusaha Sandiaga Uno yang berkesempatan menghadiri Virtual Fashion Show Modest Fashion ISEF 2020 pada sesi ketiga, Jumat (30/10/2020), menyampaikan apresiasi, “Di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi, Modest Fashion ISEF menjadi suatu solusi kreatif dan ide yang cemerlang. Konsep kolaborasi yang sustainable dan berkelanjutan adalah yang saling memberdayakan, sehingga para UMKM bisa menjadi rantai nilai halal di setiap usaha-usaha besar”.
“Inilah kesempatan UMKM untuk berkolaborasi dengan ISEF dan pihak pemangku kepentingan, karena pasar domestik kita sangat besar. Dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta, sekitar 87,18 % adalah penduduk muslim yang haus akan produk yang betul-betul berkualitas,” ungkap Sandi lebih lanjut.
Seperti yang terlihat pada parade koleksi yang menjadi pembuka rangkaian Virtual Fashion Show pada hari ketiga ini, yaitu Zya x Luana, IR & IR by Irfania, Rosalia – Putri Shibori & Ecoprint, Memossa by Feby Ayusta, kami. X Bags by Galeri Belanyat Wai, Safartiwi Gadeng, Abebemooi by Retty Sellya, Sisa Benang by Kea Dela Rosa, dan Roemah Kebaya Vielga by Vielga.
Virtual Fashion Show dilanjutkan dengan koleksi dari P’A by pranaliving, SAFFANA, LE CIEL by Alfatir Muhammad, NajuaBellabaric By Najua Yanti, Thiffa Qaisty, Putik Geulima, Nabilla by Marni, D’Fitra Nats, Meeta Fauzan, Yeti Topia X Evaunique Accessories, TutyAdib X Tenun Payakumbuh, ZAHWAZEE by Salty Jofimar.
Sebagai penutup rangkaian Virtual Fashion Show ditampilkan karya dari Kiki Mahendra, Tufiana, Wening’s Line by Wening Angga, Ina Priyono Hijab By Ummu Hanifah, Anggia Handmade, Andy Sugix, NINA by Nina Djoefri, Kursien Karzai, LIQA, Monika Jufry, Shaza by Adelina, Aam Laurisha, dan Khanaan. (evi)