JAKARTA, ITN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Raihan Fahrizal yang menjadi model Indonesia pertama yang menghiasi salah satu pekan mode bergengsi dunia yakni “Paris Fashion Week 2024”.
“Ini adalah kabar yang sangat membanggakan dan keren banget. Keberhasilan Raihan ini tentu menjadi pemantik bagi industri fesyen tanah air untuk menciptakan ekosistem fesyen yang lebih baik lagi ke depannya,” kata Menparekraf Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dilangsungkan secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Raihan yang merupakan model kelahiran Bandung ini tampil di runway dua label international, yakni Louis Vuitton pada 16 Januari 2024 dan Solid Homme pada 17 Januari 2024. Paris Fashion Week 2024 sendiri telah digelar pada 16 – 21 Januari 2024 di Paris, Prancis.
Pada runway Louis Vuitton, Raihan membawakan koleksi Men’s Fall-Winter 2024 rancangan Pharrel Williams, Direktur Kreatif Louis Vuitton.
Raihan tampil memukau dengan setelan jas berwarna merah bata dan celana loose yang dipadukan dengan kemeja putih. Penampilan Raihan semakin lengkap dengan leather boots bermotif kulit ular, dan tas hitam yang dibawanya sepanjang runway.
“Kita berharap ke depan semakin banyak model dan karya desainer Indonesia yang ditampilkan di Paris Fashion Week,” ujar Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga berharap industri fesyen tanah air semakin berkembang dan maju agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan tentunya industri fesyen Indonesia diharapkan memiliki daya saing yang kuat sehingga mampu bersaing dengan brand internasional.
Hal ini juga berlaku untuk fesyen Muslim Indonesia. Dimana Presiden Jokowi menginginkan Indonesia menjadi pusat fesyen Muslim dunia.
“Untuk itu, kita harus lebih mengoptimalisasikan subsektor fesyen ini dengan pelatihan, pemasaran, dan permodalan. Karena ini pesan dari Presiden Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” kata Sandiaga.
Hingga saat ini subsektor fesyen masih menjadi andalan ekspor ekonomi kreatif Indonesia dengan nilai kontribusi sebesar 61,5 persen.