- iklan -

JAKARTA, ITN- Malang Fashion Week akan digelar secara virtual mulai besok 6 hingga 8 November 2020 dengan mengusung tema ‘Enigmatic‘.  Tema ini diartikan sebagai sebuah ketidakpastian. Hal ini sesuai dengan kondisi Tanah Air yang tengah dilanda pandemi Covid-19.

“Arti dasarnya adalah sesuatu yang sulit dimengerti atau ketidakpastian. Kegiatan ini kita dasari dari rasa keinginan kita untuk tetap bersemangat di kondisi pandemi,” Ketua Pelaksana Malang Fashion Week, Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/11/20).

Momen ini dimanfaatkan Agus untuk memberi semangat tersendiri kepada masyarakat Indonesia untuk dapat terus berkarya, meski berada di tengah situasi pandemi. Lebih dari itu, Agus juga ingin memajukan industri mode di Kota Malang, Jawa Timur.

“Kita ingin memberi semangat kepada kita semua untuk terus bertahan dan bangkit dalam prinsip sustainability, kita ingin memajukan industri fashion di Kota Malang pada khususnya,” kata Agus.

Total sebanyak 6 desainer Tanah Air meriahkan ajang Slovakia-Indonesia Fashion Day mengusung konsep sustainability fashion, Malang Fashion Week 2020 ini diprediksi menjadi wadah bagi para pelaku industri fashion. Mereka diberi kesempatan untuk saling berkolaborasi antara desainer lainnya dan para pengrajin/UMKM.

“Acara ini setiap tahunnya selalu jadi wahana bagi pelaku industri fashion untuk bisa mengkolaborasikan antara desainer dengan para pengrajin/UMKM, kemudian antara desainer muda dengan desainer senior,” ujar Agus.

“Serta dengan para desainer lokal dengan desainer nasional. Tahun ini ada dari negara Malaysia dan juga Australia,” tambahnya.

Seperti diketahui, acara ini turut dimeriahkan dengan kehadiran para desainer muda yang berasal dari kampus hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tak hanya itu, terdapat pula desainer luar negeri yang akan memamerkan koleksinya di ajang Malang Fashion Week 2020.

“Kita ingin merangkul semua desainer dari seluruh Indonesia dan juga dari luar negeri. Ada 51 desainer yang ikut tampil dalam kegiatan ini, ada beberapa dari kampus dan SMK,” kata Agus.

“Setiap harinya akan ada 17 desainer yang tampil. Masing-masing desainer membuat lima outfit,” tutupnya. (evi)

- iklan -