BOGOR-ITN – JUMLAH wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Taman Safari Indonesia (TSI) I di Cisarua, Bogor, Jawa Barat diperkirakan mencapai 1,2 juta orang setiap tahun. Meski sudah ada peringatan agar berhati-hati, tapi kecelakaan bisa dialami wisatawan maupun kendaraannya. Kadang-kadang kendaraan pengunjung mengalami kerusakan karena tertabrak satwa yang melintas.
“Kecelakaan itu bisa terjadi seperti kendaraan yang masuk parit, pengunjung tertimpa pohon, digigit satwa, atau kendaraan pengunjung tertabrak satwa,” kata Direktur Taman Safari Indonesia Drs Jansen Manansang, MSc ketika ditanya IndonesiaTripNews, Sabtu siang (26/11/16) di Taman Safari Indonesia I, di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Tapi, kata Jansen adanya kerjasama dengan PT Jasaraharja Putera yang mengkover asuransi jiwa dan kendaraan wisatawan yang berkunjung ke Taman Safari Indonesia; pihaknya merasa lega. Untuk menutup biaya pengobatan, kematian, dan kerusakan kendaraan ditanggung oleh Jasaraharja Putera. “Ya, tentu besar manfaatnya bagi kami dan para pengunjung. Pengunjung pun merasa aman, karena mereka dilindungi asuransi,” jelasnya.
Ikatan kerjasama Taman Safari Indonesia dengan PT Jasaraharja Putera sudah berlangsung cukup lama. Karena itu, Suntoro mengucapkan terima kasih kepada manajemen Taman Safari Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Jasaraharja Putera untuk memberikan perlindungan asuransi bagi wisatawan dan kendaraannya. Diharapkan kerjasama bisa terus dilanjutkan tahun-tahun mendatang.
Mengenai kasus kecelakaan yang dialami wisatawan, Jansen Manansang menceritakan, ada wisatawan dari Arab Saudi yang keluar dari kendaraannya dan menghampiri onta. Tiba-tiba onta itu menggigit bahunya. Dari kejadian itu, wisatawan tersebut diberikan pertolongan dan dibawa ke rumah sakit atas biaya PT Jasaraharja Putera. Melihat peristiwa itu muncul anekdot yang menyatakan bahwa onta-onta itu sudah tidak lagi mengerti Bahasa Arab dan kini berbahasa Sunda. “Ini memang lucu, orang bilang onta-onta itu sudah tidak lagi berbahasa Arab, jadi berbahasa Sunda,” ucap Direktur Taman Safari Indonesia itu sembari tertawa.
Untuk memberikan pertolongan pertama kecelakaan yang dialami oleh para wisatawan yang berkunjung ke Taman Safari Indonesia, pihak PT Jasaraharja Putera memberikan satu unit kendaraan ambulans. Dengan demikian jika terjadi kecelakaan, maka pertolongan segera dapat dilakukan sebelum korban dibawa ke rumah sakit. Tidak hanya Taman Safari Indonesia yang memeroleh bantuan kendaraan ambulans dari PT Jasaraharja Putera, tapi tempat-tempat wisata lainnya juga memeroleh kendaraan serupa.
Menjawab pertanyaan IndonesiaTripNews mengenai manfaat Taman Safari Indonesia, Jansen menjelaskan bahwa tempat yang dikelolanya menyerap tenaga kerja mencapai 800 orang. “Pada hari libur bisa ditambah dengan bantuan karyawan sebanyak 200 orang. Jadi seluruhnya bisa mencapai 1.000 orang,” katanya.
Selain menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, Taman Safari Indonesia I yang berada di lahan seluas 250 hektar itu juga mampu menghidupkan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Unit Desa. Koperasi tersebut tiap hari memasok pakan ternak berupa rumput gajah sebanyak 18 ton setiap hari. Rumput sebanyak itu untuk memenuhi pakan satwa yang berada di Taman Safari Indonesia I sebanyak 3.500 ekor. “Sedang kebutuhan daging sebanyak 1 ton setiap hari. Daging kanguru dan kuda kami datangkan dari Australia,” jelas Jansen Manansang yang juga mengelola Taman Safari Indonesia II di Prigen, Jawa Timur; Bali Safari & Marine Park; Royal Safari Garden Hotel, di Bogor; dan Batang Dolphine Center di Batang, Jawa Tengah.
Taman Safari Indonesia tidak hanya menjadi tempat bagi wisatawan bisa melihat berbagai satwa, tapi juga bertanggungjawab untuk menangkarkan satwa-satwa langka Indonesia. Selain itu juga melakukan konservasi alam, sehingga lingkungan hidup tetap asri dan lestari.
Diharapkan pengunjung Taman Safari Indonesia I akan semakin bertambah, karena di area itu segera didatangkan Panda raksasa dari Tiongkok. “Ini tempatnya sedang kami persiapkan sesuai dengan persyaratan yang pihak RRT telah tetapkan,” ucap Jansen lagi.
Di kawasan Panda House yang letaknya cukup tinggi dibandingkan dengan area Taman Safari Indonesia I lainnya, view-nya sanga bagus dan sejuk. Pegunungan yang masih rimbun terlihat jelas dari tempat itu. Apalagi bangunan yang bernuansa Negeri Tirai Bambu benar-benar mendominasi tempat wisata itu.
Hari Sabtu itu, Taman Safari Indonesia I menyelenggarakan penyerahan hadiah Lomba Foto Satwa Internasional yang ke-26. Lomba yang diselenggarakan sejak tahun 1990 itu diikuti oleh kelompok pelajar dan umum yang total hadiahnya mencapai ratusan juta rupiah. Untuk tahun ini sebanyak 16.000 foto yang mengikuti lomba dan PT Jasaraharja Putera merupakan salah satu sponsor kegiatan itu. (ori)