TOBA, ITN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekrat/Kabaparekrat) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penambahan fasilitas pendukung pariwisata di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Sumatra Utara, diharapkan akan menarik wisatawan nusantara untuk berkunjung.
Menparekraf Sandiaga saat mengunjungi The Kaldera Toba Nomadic Escape, Sumatra Utara, telah menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) CV 18 dengan PT. Sejahtera Keiski Internasional untuk membangun fasilitas di The Kaldera Toba Nomadic Escape.
“Telah ditandatangani LOI untuk membangun hotel bintang 4 dan luxury glamping yang rencananya akan selesai pada Oktober 2024. Kita berharap ini akan menambah fasilitas pariwisata kita dan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Toba, yang perhari ini sudah setengah juta untuk 2022, dan kita harapkan akan meningkat secara signifikan seiring dengan menggeliatnya ekonomi dan pergerakan wisnus yang targetnya 1,2 miliar – 1,4 miliar pergerakan wisata nusantara,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga telah meminta Badan Otorita Danau Toba untuk melengkapi fasilitas di The Kaldera Toba Nomadic Escape, dengan fasilitas cable car, penambahan hotel, gedung pertunjukan seni budaya, dan beberapa fasilitas pendukung pariwisata.
“Bagaimana kita membangun Toba Kaldera ini tapi dengan aspek green tourism, dengan pendekatan aspek bahwa ecotourism ini tidak perlu kita membangun resort yang besar-besar tapi dengan konsep yang sangat ramah lingkungan sehingga konsep dari Toba Kaldera ini adalah menyatu dengan alam,” kata Menparekraf Sandiaga.
Selain itu, fasilitas infrastruktur jalan akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menggunakan dana KemenPUPR, sesuai dengan penugasan kelengkapan infrastruktur Destinasi Super Prioritas Danau Toba.
Pada kesempatan ini, Menparekraf meresmikan Nomaddict Cafe, sebagai salah satu fasilitas di Kaldera Toba.
“Kami juga meresmikan Nomaddict Cafe yang mulai hari ini beroperasi untuk melayani wisatawan yang dikelola oleh putri daerah Helena dan juga didukung oleh investor Rencius Tobing,” kata Menparekraf Sandiaga.