JAKARTA, ITN- Kota pilihan terakhir liburan ITN.com yakni, Surakarta atau lebih dikenal dengan sebutan kota Solo yang kaya akan segala jenis kebudayaan daerah mulai dari pertunjukan wayang, permainan musik keroncong hingga seni melukis batik dapat ditemukan di kota yang pernah menjadi pusat Kerajaan Mataram ini.
Kota Solo juga dikenal dengan kekayaan etnik dan keagamaan yang beragam, hingga mendapat julukan “The Spirit of Java” (Cerminan Jiwa Pulau Jawa).
Pada 2008 Kota Solo menggelar Solo Batik Carnival (SCB) yang mengangkat kesenian batik. Karnaval yang menjadi event tahunan ini sukses karena mendapat pengakuan dari UNESCO, bahwa batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia.
Berlibur ke kota Batik ini, Hotel Amaris Sriwedari-Solo menjadi pilihan. Hotel yang baru diresmikan pada 2 Juni 2016 lalu dan dibawah naungan Hotel Santika ini terletak di Jalan Kebangkitan Nasional.
Bagi pecinta dan penikmat pertunjukan budaya, hotel ini bisa menjadi pilihan mengingat letak hotel yang berdekatan dengan Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo yang sangat terkenal dengan kekayaan budayanya.
Setiap malam taman tersebut menawarkan pertunjukan budaya seperti, pertunjukan wayang orang, ketoprak, permainan musik keroncong, dan tari-tarian daerah khas Kota Surakarta. Di taman ini juga sudah dibangun wahana permainan untuk anak-anak dan mini water park.
Tak hanya dekat dengan THR Sriwedari, menginap di Hotel Amaris Sriwedari-Solo ini pengunjung juga dapat berwisata Batik Lawean yang tak jauh dari hotel ini.
Hotel Amaris merupakan hotel bintang dua yang mengedepankan fasilitas bed and breakfast dengan 125 smart rooms, LED TV, Safe Deposite Box, dan Speed Wifi.
Dengan ketinggian tujuh lantai, hotel ini juga menyediakan dua ruang meeting yang mampu menampung 250 orang.
Menikmati Destinasi Wisata Kota Solo
Berlibur ke Solo, ada beberapa tempat yang menjadi pilihan seperti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Museum Batik Danar Hadi Solo, Pasar Klewer Solo, Kampung Batik Laweyan Solo, dan Istana Pura Mangkunegara.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dahulu keraton ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram, di dalam keraton ini banyak tersimpan berbagai peninggalan raja-raja sebelumnya. Pengunjung dapat melihat berbagai koleksi di dalam istana. Yang menariknya pada hari-hari tertentu keraton ini menggelar upacara adat, seperti Sekaten pada malam Maulid Nabi dan arak kebo Kyai Slamet saat malam 1 Suro.
Berkunjung ke Kota Solo, belum lengkap bila tidak membeli Batik Danar Hadi sebagai oleh-oleh. Danar Hadi merupakan batik ternama dari Solo, selain outlet penjualan Danar Hadi juga membuat sebuah museum, yakni Museum Batik Danar Hadi dimana pengunjung dapat melihat koleksi motif berbagai macam batik dari seluruh Nusantara.
Lanjut ke Pasar Klewer, destinasi belanja yang satu ini jangan dilewatkan mengingat harganya yang murah dengan berbagai macam kain, batik, dan pakaian. Pasar ini lebih menjual grosiran meskipun ada beberapa yang dijual satuan.
Solo mempunyai dua kampung batik, yang pertama Kampung Batik Laweyan Solo dan Kampung Batik Kauman. Di dua tempat ini sama-sama terdapat banyak perajin batik tradisional, namun kedua kampung ini memiliki corak yang berbeda dalam pembuatan batik. Jika di Laweyan corak motif batiknya cenderung terang, di Kauman corak motif batiknya lebih cenderung gelap.
Selesai berbelanja batik, Istana/Pura Mangkunegaran bisa menjadi pilihan destinasi mengingat tempat ini banyak menyimpan koleksi peninggalan zaman Kerajaan Mataram, khususnya koleksi benda sejarah yang berhubungan dengan raja-raja Mangkunegaran. Selain itu tempat ini juga dijadikan sebagai tempat upacara adat dan tari Beksan.
Gudeg Warung Bu Mari menjadi destinasi wisata kuliner yang terkenal di Kota Solo. Gudeg telah menjadi ikon kuliner baik di Kota Yogyakarta maupun di Kota Solo. Secara umum gudeg terbagi dalam dua jenis, yakni gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah adalah gudeg yang proses pengolahannya hanya sampai perebusan sehingga masih berair. Penyajiannya pun menggunakan kuah santan.
Gudeg ini disajikan dengan beragam lauk, mulai dari tahu-tempe, telur, dan ayam. Tidak ketinggalan juga sambal goreng krecek.
Warung Nasi Gudeg Bu Mari di Solo, Jawa Tengah yang terletak di Jalan Gatot Subrot yang populer dan sudah ada sejak 60 tahun yang lalu ini dapat menjadi pilihan tepat berwisata kuliner. Salah satu keunggulannya adalah warung ini buka 24 jam penuh.
Ciri masakan gudeg di Warung Bu Mari ini yaitu rasa pedas, berbeda dengan selera banyak orang Yogyakarta dan Solo yang menyukai makanan serba manis.
Rasa pedas makanan ini bukan berasal dari gudeg melainkan dari kuah sambal goreng yang dibuat sangat pedas.
Jika masih kurang pedas, warung ini sudah menyediakan cabai rawit merah yang bisa diambil sesuai kebutuhan. Pembeli dapat memilih lauk-pauk apa pun di warung ini, namun harga setiap lauk-pauknya berbeda-beda. Lauk Ceker Ayam yang teksturnya sangat lunak ini menjadi pilihan favorit pengunjung.
Selain gudeg, menu makanan berupa bubur lemu juga disajikan di warung yang tampak terlihat foto-foto artis dan tokoh, seperti diantaranya Hatta Rajasa, Irfan Hakim, dan Amien Rais.
Selesai menikmati gudeg, pilihan selanjutnya yakni menikmati makanan yang populer di Solo favorit Presiden Joko Widodo, yakni Wedangan Pak Basuki yang terletak di halaman Lumbung Batik, di daerah Purwosari.
Wedangan adalah salah satu ikon yang tak bisa lepas dari kota solo. Sebutan Wedangan, atau angkringan, atau hik-hikan, merujuk pada sebuah aktivitas berjualan di malam hari pada sebuah tempat/lokasi.
Yang dijual di tempat itu adalah makanan dan minuman (wedang) seperti, wedang jahe, teh, wedang jeruk, makanan ringan berupa tempe goreng, jadah, aneka sate, keripik, lentho, dan aneka makanan olahan lainnya.
Wedangan Pak Basuki berbeda dengan angkringan pada umumnya, selain tempatnya bersih makanan yang dihidangkan lebih besar potongannya dan dari bahan-bahan yang terpilih.
Menu wedangan yang populer adalah aneka minuman segar seperti kopi, teh, susu, atau minuman jahe, dan wedang ronde, juga ada beraneka kudapan seperti “sego kucing” berupa nasi satu kepal, dibungkus daun pisang, dengan sesisir bandeng dan sambel. Ada pula sejumlah gorengan. (evi)