JAKARTA, ITN- BALI menjadi salah satu tujuan pariwisata yang paling populer di dunia dengan hotel-hotelnya yang ternama. Melihat peluang tersebut Hoshino Resorts, perusahaan manajemen hotel dari Jepang dengan merek resort andalannya Hoshinoya pada 20 Januari 2017 lalu membuka Hoshinoya Bali.
“Hoshinoya Bali merupakan hotel pertama kami yang ada di luar negeri, sebelumnya di Jepang ada Hoshinoya Karuizawa, Hoshinoya Taketomi Island, Hoshinoya Fuji dimana tamu bisa camping, Hoshinoya Kyoto, dan Hoshinoya Tokyo,” ujar Executive Director of Marketing Hoshino Resorts, Daisuke Sato saat jumpa pers Grand Opening Hotel Hoshinoya Bali di Jakarta, Rabu (25/1/17).
Hoshinoya Bali menurutnya berlokasi di dataran tinggi Ubud, Bali berjarak 70 menit dari Bandara Internasional Ngu Rah Rai Bali.
“Kami memilih Ubud karena daerah ini dikenal sebagai pusat kesenian tradisional Bali dan memiliki budaya yang kuat, lalu resort juga dikelilingi hutan lebat dan sawah yang bertingkat, dan menghadap ke sungai Pakerisan yang merupakan bagian dari candi air kuno di pulau ini,” ungkapnya.
Sato menjelaskan, “Kami memiliki nilai jual dengan mengandalkan efektivitas kerja dan memuaskan para tamu dengan dua cara, yakni Multi Task System yang tidak lazim di perhotelan dengan memberlakukan sistem pergantian tugas, dan Japanese Ryokan Method”.
Japanese Ryokan Method menurutnya dengan memberikan pelayanan lebih kepada tamu yang berkomitmen. Para karyawan hotel diberikan kesempatan sebagai kreator untuk meningkatkan pelayanan kepada tamu dengan menyampaikan daya tarik Bali, sehingga pengunjung hotel dapat merasakan Bali sesungguhnya.
Sementara pada kesempatan yang sama General Manager Hoshinoya Bali, Yasukane Ito mengatakan, “Hoshinoya Bali yang memiliki luas tanah tiga hektar ini menawarkan tiga jenis vila mewah, yakni Vila Bulan (kapasitas: 3 orang, luas 208 m2), Vila Soka (kapasitas: 2 orang, luas 187 m2), dan Vila Jalak (kapasitas: 3 orang, luas 198 m2)”.
Vila Bulan memiliki teras taman berwarna hijau cerah terhampar luas seolah menyelimuti kamar tidur. Tepi kolam renang dilengkapi dengan poolside living yang luas yang dapat membuat pengunjung lupa waktu sementara bersantai di tepi air dengan bermalas-malasan mandi matahari, atau memasukkan kaki ke dalam air yang dingin sambil merasakan semilir angin tropis.
Letak kamar tidur dan teras taman ada di lantai atas dari kolam renang, sehingga vila ini sangat cocok bagi yang ingin tinggal dengan tenang dan nyaman.
Sedangkan Vila Soka adalah tipe maisonett. Di lantai dua terdapat kamar tidur dilengkapi dengan ruang baca yang nyaman bermandikan sinar matahari. Di lantai saty terdapat ruang duduk di dalam dan ruang duduk di tepi kolam renang di mana pengunjung dapat bersantai sambil memandang taman yang dikelilingi oleh bunga-bungaan. “
“Kami rekomendasikan tipe vila ini untuk pengunjung yang akan tinggal lama dalam satu grup yang beranggotakan empat orang,” ungkapnya.
Untuk Vila Jalak menurutnya vila ini menghadap lembah hutan tropis, suara air sungai yang mengalir dan kicauan merdu burung terasa nyaman di hati. Pengunjung dapat menikmati suasana pagi hari Ubud yang sesungguhnya yang jernih dan indah langsung dari teras vila. Letak vila juga dekat dengan restoran dan spa. Dari teras menuju ruang duduk sampai ke kamar tidur, lantainya dibuat datar dengan hanya sedikit undakan sehingga merupakan vila yang cocok untuk tinggal bersama anak kecil.
Sebanyak 30 vila menurutnya dibangun secara independen dan terpisah satu dengan lainnya sehingga para tamu dapat merasakan tinggal dengan privacy dan kenyamanan. Dan juga, ukiran tradisional menghiasi dinding vila dan furnitur, serta arsitektur vila mewakili keindahan klasik Bali.
“Masing-masing vila terdapat gazebo dengan atap yang terbuat dari rumput dan alang-alang suci, untuk melindungi para tamu dari terik panas dan membuat mereka merasakan kesejukan,” jelas Ito.
Semua vila terhubung dengan semi-private daerah kolam renang yang memungkinkan tamu untuk turun dari teras vila. Resort ini juga menyediakan fasilitas seperti spa, toko dan fasilitas serta menawarkan masakan fusion Jepang, Amerika, dan Bali di restoran dan kafe.
“Untuk menu masakan Indonesia kami menyajikan menu Nasi Bali dan Ayan Betutu yang menjadi masakan khas Bali,” ujarnya.
Ito menambahkan, “Harga yang ditawarkan untuk Vila Soka dan Vila Bulan Rp9 juta per malam, Vila Jalak lebih mahal karena lebih besar tempatnya, yakni Rp10.080.000 per malam. Kami berharap para tamu hotel bisa tinggal selama tiga atau empat hari karena akan mendapatkan diskon khusus jika lebih lama tinggal”. (evi)