JAKARTA, ITN- LIBUR Lebaran yang panjang tentu saja menjadi sesuatu yang dinantikan bagi keluarga setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, dilanjutkan dengan mendatangi sanak saudara baik itu harus pulang kampung atau tidak.
Melihat itu tentu saja hotel-hotel menawarkan sejumlah fasilitas untuk menyambut libur Lebaran. Berikut ini Indonesiatripnews.com memberikan rekomendasi untuk Anda yang pulang kampung atau yang ingin berlibur di tiga kota, yakni Kota Banyuwangi, Pekalongan, dan Solo.
Perjalanan pertama dimulai dengan Kota Banyuwangi atau Kota Blambangan. Blambangan diambil dari nama Kerajaan yang terkenal di zaman Majapahit.
Kota yang berada di Jawa ujung timur dan dikenal sebagai “Sunrise of Jawa” ini menjadi tujuan yang menarik mengingat kota ini memiliki tradisi budaya yang kuat serta keindahan alamnya yang luar biasa, yang disebut “Segitiga Berlian”.
Hotel Santika Banyuwangi yang terletak di Jalan S Parman No 15 dan hanya berjarak 8,19 Km dengan Blimbingsari Airport menjadi pilihan untuk menginap.
Menginap di Hotel Santika yang memiliki 125 kamar dan tujuh lantai ini, selain mendapat kenyamanan, hotel ini juga memiliki basis yang sempurna untuk menjelajahi daerah wisata yang ada di Kota Banyuwangi.
Hotel yang memiliki konsep menggabungkan tradisi lokal dengan sentuhan alami dan keramahan Indonesia ini memiliki fasilitas utama, seperti wifi, kolam renang out door, kolam renang anak, internet kamar, kafe, restoran, layanan kamar 24 jam, ruang keluarga, dsb.
Pengunjung bisa mendapatkan tempat wisata yang menarik yang tidak jauh dari hotel, seperti ke Kawah Ijen yang hanya berjarak sekitar 24,08 Km, di kawah ini wisatawan dapat melihat “blue fire” pada dini hari.
Dilanjutkan ke Taman Nasional Baluran yang hanya berjarak sekitar 45,15 Km tampak keindahan Pantai Sukamade dengan penetasan penyu, dan Taman Nasional Alas Purwo yang hanya berjarak 53,83 Km dengan keindahan “G-land” surga bagi surfer dengan Pantai Plengkungnya yang indah.
Tak hanya keindahan alam, Sanggar Genjah Arum, di Desa Kemiren merupakan tempat yang bagus untuk dikunjungi karena di tempat inilah wisatawan dapat melihat Banyuwangi tempo dulu bersama secangkir kopi.
Di desa yang memiliki nuansa pedesaan serta rumah adat yang berusia ratusan tahun itu terdapat suku asli “using” yang membawa wisatawan melihat kehidupan masyarakat tersebut.
Bagi pecinta dan penikmat durian, tentu saja jangan lewatkan untuk mencicipi Durian Merah. Kota Banyuwangi terkenal dengan buah yang satu ini. Selain jumlah buah yang dihasilkan dari pohonnya terbatas, buah ini memiliki warna yang eksotis dan rasa yang lezat, termasuk khasiatnya.
Selain Durian Merah khas Kota Banyuwangi, belum lengkap jika tidak menikmati kuliner khas kota ini seperti Rujak Soto, Sego Tempong, dan Sego Cawuk.
Rujak Soto merupakan perpaduan dua kuliner, yakni rujak dan soto. Makanan ini terdiri dari sayuran, tahu, lontong, dan tempe yang dicampur bumbu kacang serta disiram dengan kuah soto berisikan kulit sapi atau babat dan cabe rawit.
Sedangkan Sego Tempong, makanan ini cocok untuk penikmat rasa pedas mengingat makanan ini disajikan dengan sambal pedas. Sego Tempong artinya nasi dan tempeleng, artinya makan Sego Tempong membuat Anda di tempeleng karena rasa pedas dari sambal yang disajikan tersebut. Menu ini terdiri dari beragam sayuran, seperti daun singkong, ketimun, kacang panjang, terong, dll. Untuk lauknya ikan asin, tempe goreng, dan perkedel jagung.
Sego Cawuk, yakni nasi yang disajikan dengan tidak menggunakan sendok tapi langsung dengan menggunakan tangan. Nasi ini disajikan dengan kuah santan, jagung muda yang dibakar yang dicampur dengan timun, cabai dan asam, serta lauk antara lain ikan asin, ikan pepes pedas, telur ayam, atau itik rebus. (evi)
