JAKARTA, ITN – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (WamenEkraf/WakaBekraf) Irene Umar mengapresiasi kolaborasi PT Garuda Indonesia dan The Pokémon Company yang kembali menghadirkan desain thematic livery Pikachu Jet GA-2 yakni karakter Pikachu berkemeja batik yang diaplikasikan di dua sisi pesawat wide body Airbus A330-300 Garuda Indonesia.
Wamenekraf Irene Umar saat hadir di acara peluncuran Pikachu Jet GA-2, Jumat (8/11/2024) malam di Senayan Park, Jakarta, mengatakan kerja sama ini menunjukkan kolaborasi nyata yang dapat dilakukan antara IP lokal dengan IP global sehingga dapat memberikan dampak yang luas.
“Platform kerja sama ini menunjukkan kepada kita apa yang dapat dilakukan oleh IP, bagaimana IP lokal dalam hal ini batik dapat berkolaborasi dengan IP Global. Menunjukkan pengakuan dunia terhadap IP lokal,” ujar Wamenekraf Irene.
Salah satu dampak yang dapat terlihat adalah promosi batik sebagai kekayaan budaya Indonesia. Terlebih Pikachu berbatik yang kemudian diaplikasikan dalam seni batik tulis, akan memberikan peluang usaha dan lapangan kerja bagi para perajin batik tulis di berbagai daerah di Indonesia.
“Saya tadi bertanya di kota mana batik tulis (Pikachu) ini dibuat, saya juga ingin mengunjunginya,” ujar WamenEkraf Irene.
Saat ini, ujar Irene, masih banyak yang beranggapan ekonomi kreatif di Indonesia adalah hal-hal yang berkaitan dengan digital. Seperti tentang gim, animasi, film, dan lainnya. Padahal ekonomi kreatif seharusnya dilihat lebih jauh dari hulu yakni di mana kreativitas itu terjadi.
“Dimulai dari hal yang paling mendasar, dari batik, tari, dan lainnya. Dan Indonesia kaya akan kebudayaan itu,” kata Irene.
Untuk itu, ia berharap kolaborasi PT Garuda Indonesia dan The Pokémon Company akan mendorong lebih banyak IP-IP lokal untuk muncul dan berkolaborasi dengan IP global lainnya.
Dalam Asta Cita, visi dan misi, juga program kerja yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ekonomi kreatif mendapatkan ruang yang sangat luas.
Hal ini menunjukkan harapan yang besar pada sektor ekonomi kreatif dan industri kreatif sebagai new engine of growth yang mampu mempercepat naiknya kontribusi sektor ini pada PDB terutama dari sisi perluasan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Dan kami berharap untuk yang berikutnya, kita akan melihat lebih banyak kolaborasi karena Indonesia sangat kaya dengan budaya. Tidak hanya batik, kita juga memiliki tenun dan ulos,” ujar Irene.
“Saya juga berharap kita semua memiliki antusiasme yang tinggi ketika kita melihat berbagai bentuk budaya Indonesia di luar sana. Dan itu tugas saya bersama Menteri Teuku (Menekraf) selama lima tahun ke depan untuk melihat bagaimana kita bisa menempatkan budaya Indonesia untuk bekerja sama dengan IP global seperti Pikachu dan lainnya,” kata WamenEkraf Irene.
Desain thematic livery Pikachu Jet GA-2 merupakan desain kedua dari total dua (2) desain tematik yang disiapkan oleh Garuda Indonesia dan The Pokémon Company. Desain thematic livery Pikachu Jet GA-2 ini merepresentasikan ragam kekayaan budaya, ciri khas, dan produk kreatif khas Indonesia yang nantinya akan diaplikasikan pada pesawat wide body Airbus A330-300 Garuda Indonesia dan direncanakan secara resmi akan dioperasikan pada Maret 2025.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan peluncuran desain thematic livery Pikachu Jet GA-2 tersebut merupakan inisiatif berkelanjutan perusahaan untuk memenuhi animo masyarakat yang sangat antusias dalam menyambut berbagai pengalaman penerbangan yang menarik melalui program Pokémon Air Adventure.
“Hadirnya Pikachu berkemeja batik dalam livery pesawat kami khususnya pada armada A330-300 Garuda Indonesia yang digunakan untuk melayani berbagai rute domestik dan internasional, tentunya merupakan wujud komitmen dan kesamaan visi kami bersama The Pokémon Company untuk memberikan nilai tambah berupa kebahagian dalam penerbangan yang juga selaras dengan misi Garuda Indonesia dalam memperkenalkan berbagai ciri khas bangsa Indonesia ke kancah global,” ujar Irfan.
Turut hadir mendampingi Wamenekraf Irene Umar, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, serta Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti.