- iklan -

JAKARTA, ITN- ANAK berkebutuhan khusus (disabilitas) dinilai membutuhkan kasih sayang lebih dari berbagai pihak terlebih di bulan suci Ramadhan yang menjadi momentum yang tepat untuk berbagi kasih dan kebahagiaan dengan sesama.

Di Indonesia sendiri ada sekitar 532 ribu anak-anak disabilitas (berdasarkan informasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2013) yang membutuhkan perhatian. Tentunya jumlah tersebut cukup tinggi dan membutuhkan perhatian dari berbagai pihak.

Membahagiakan anak-anak tersebut terutama di momen Ramadhan telah menjadi fokus serius Grup Sriboga Raturaya dalam menjalankan salah satu program CSR yang sedikit berbeda.

"Senyum Ceria Ramadhan" Sriboga Raturaya Bersama Anak Berkebutuhan KhususDengan mengusung tema “Senyum Ceria Ramadhan”, Grup Sriboga Raturaya mengajak sekitar 225 anak disabilitas yang berasal dari tujuh lembaga dan komunitas yang menaungi dan menangani anak-anak disabilitas seperti Sekolah Luar Biasa (SLB): SLB A Pembina, SLB B Sana Dharma, SLB BC Mardi Asih dan SLB Sumber Budi; dua yayasan yaitu Yayasan Sayap Ibu (YSI) dan Yayasan Pelita Indonesia serta satu komunitas yaitu Komunitas Fency.

“Mereka datang dari disabilitas yang juga bervariasi mulai dari tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, tuna daksa hingga tuna grahita (down syndrome, hydrosephalus),” ujar Direktur SDM & Komunikasi PT Sriboga Raturaya, Edni Aswita Basri saat buka bersama dengan 225 Anak Disabilitas di Swissbell Hotel & Residences, Kalibata, Jakarta, Rabu (7/6/17).

Sedangkan hadir dari Grup Sriboga Raturaya sebagai induk perusahaan,  yakni dari PT Sriboga Flour Mill (industri tepung terigu), PT Sriboga Bakeries Integra (industri roti tawar, roti manis, bread crumb); PT Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia, Pizza Hut Delivery dan The Kitchen by Pizza Hut), PT Sriboga Marugame Indonesia (Marugame Udon & Tempura), PT Usaha Dagang Sumber Rejeki (distribusi produk tepung terigu), PT IPMI International Indonesia (pendidikan).

“Berbagi bersama adalah merupakan moto kami dalam menjalankan program CSR terutama di bulan suci Ramadhan yang suci, yang juga merupakan bulan penuh kebaikan. Untuk itu, sejak tahun 2015, kami telah berinisiatif merangkul anak-anak berkebutuhan khusus untuk bergembira dalam ajang buka puasa yang kami kemas dalam format playtainment yaitu bermain dan hiburan,” jelasnya.

Lebih lanjut Edni mengatakan, “Kami tergugah kembali untuk mengajak anak disabilitas untuk bercengkrama dengan keluarga besar kami di momen bulan suci Ramadhan ini. Melihat keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka, meskipun hanya sebentar, sungguh membuat hati tentram dan kami pun bersyukur dapat berkontribusi untuk sedikit membahagiakan serta berinteraksi langsung dengan mereka”.

Anak-anak berkebutuhan khusus menurutnya membutuhkan perhatian yang lebih dari orang-orang di sekeliling mereka. Dengan dukungan positif terpadu baik dari keluarga inti maupun masyarakat sekitar, maka bukan tak mungkin dapat menumbuhkan rasa aman dan percaya diri bagi anak-anak disabilitas tersebut untuk melangkah di kehidupan nyata, sekaligus membentuk mereka menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berinteraksi dengan kehidupan sosial.

Pada kesempatan ini menurutnya seluruh anak disabilitas dapat bertemu dengan sesama temannya dari beberapa lembaga, yayasan dan komunitas, sehingga diharapkan pertemuan singkat tersebut dapat memberikan dukungan moril serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan hidup karena selalu banyak cinta dan kasih yang tercurah dari orang-orang sekitar termasuk dari Grup Sriboga Raturaya.

 CSR Manager Sriboga Food Group, Lanny Tjong, menambahkan, “Kami gembira dapat merangkul semakin banyak anak untuk berkumpul, bersuka ria dan bermain bersama”.

“Ajang seperti ini tentunya jarang menghampiri anak disabilitas sehingga di wadah ini mereka dapat bertemu dengan sesama temannya yang memiliki keterbatasan yang sama atau bahkan lebih buruk dari mereka, yang dapat membangun rasa kebersamaan dan solidaritas,” ungkapnya.

Selain itu bagi para orang tua atau pendamping menurutnya juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi cerita antar mereka yang diharapkan dapat menambah wawasan mereka untuk masalah keterbatasan yang dimiliki oleh anak tercinta atau anak bimbingannya.

“Sepuluh permainan yang diberikan ini secara garis besar juga dapat membantu motorik serta daya saing dari masing-masing peserta, agar terpacu untuk menjadi juara dalam sebuah permainan,” ujarnya.

Permainan yang dapat dimanfaatkan oleh anak disabilitas untuk bermain dan mengisi waktu ‘ngabuburit’ tersebut diantaranya Can Toss (melempar bola untuk menjatuhkan kaleng), Ring Toss (melempar gelang menuju target yang sudah disiapkan), Sombrero Toss (melemparkan topi sombrero ke dalam tiang tepat diatas kepala tiap karakter yang ada di gambar untuk dijadikan pemenang), Horse Shoe (melemparkan sepatu kuda menuju target yang sudah ditentukan), dan lain sebagainya. (evi)

- iklan -