- iklan -

JAKARTA, ITN- KOTA Semarang semakin pesat perkembangan potensi pariwisatanya, yang meliputi keanekaragaman budaya maupun daya tari dari berbagai tradisi dan interaksi seni budaya, kuliner, batik, handycraft, dan potensi obyek wisata alam maupun buatan.

Sebagai upaya mendongrak aktivitas ekonomi dan bisnis yang berdampak langsung pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah, Semarang Great Sale kembali dgelar selama satu bulan penuh, yakni pada 9 April hingga 7 Mei 207 mendatang.

Semarang Great Sale 2017 Diikuti 1.250 PesertaGelaran untuk ketujuh kalinya ini juga dalam rangka memeriahkan HUT Kota Semarang.  “Semarang Great Sale kali ini tidak hanya di tingkat kelas menengah ke atas, tapi juga tercatat ada lima pasar dan enam industri PKL yang turut serta,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam peluncuran Semarang Great Sale (Semargres), di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta Pusat, Selasa malam (14/3/17).

Hendrar mengatakan, “Semarang Great Sale ini juga menjadi bagian dari usaha dalam mempromosikan pariwisata Kota Semarang. Semargres menjadi magnet bagi asosiasi usaha, instansi, pedagang, pengusaha, UMKM untuk berlomba-lomba mengikuti bulan diskon dan menjadi akang mempromosikan produk mereka”.

Pada kesempatan yang sama Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, “Event Semarang Great Sale sebagai daya tarik Kota Semarang sebagai destinasi wisata belanja dan kuliner. Wisata ini dalam portofolio bisnis pariwisata memiliki porsi besar untuk menarik wisatawan”.

Semarang Great Sale 2017 Diikuti 1.250 Peserta“Pemilihan waktu pelaksanaan Semarang Great Sale juga tepat. Karena akan dapat mengisi kekosongan di tengah masa low season. Ketika low season pada dasarnya akomodasi kosong. Pilihannya anda akan biarkan kosong atau jual dengan diskon 50 persen,” ungkap Menpar.

Kota Semarang menurut Arief Yahya menjadi pintu masuk untuk destinasi Joglosemar (Jogya, Solo, dan Semarang), sedagnkan Borobudur yang ditetapkan sebagai satu diantara 10 destinasi prioritas menjadi magnet utama dalam membangun kerjasama pariwisata Joglosemar.

“Semarang Great Sale 2017” diikuti berbagai asosiasi, seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jateng, Asosiasi Pengusaha Pandanaran Semarang (APPS), Airline Operating Committee (AOC), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI),  mall,  kalangan pedagang pasar (Pasar Bulu, Pasar Mijen, Pasar Surtikanti, Pasar Pedurungan, Pasar Peterongan, Pasar Gunungpati, Pasar Jatingaleh, Pasar Mangkang), dan pedagang kali lima (PKL).

Semarang Great Sale 2017 Diikuti 1.250 Peserta“Hotel, kuliner, retail membuat diskon bersama-sama dalam rangka kota Semarang. Diskon antara 10 hingga 70 persen. Penerbangan sama KAI juga diskon,” ujar tambah Ketua Semagres, Mei Kristanti.

Menurutnya, target transaksi Semargres 2017 sebesar Rp200-Rp300 miliar diikuti sebanyak 1.250 peserta atau naik signifikan dibanding tahun 2016 sebanyak 1.130 peserta dengan target transaksi sebesar Rp110 miliar.

“Kalau tahun lalu jumlah kupon undian sebanyak 2,2 juta, tahun ini kami menyediakan 4 juta kupon,” tambahnya.

Selain Semargres, tahun ini Pemkot Semarang juga telah mengagendakan beragam acara lainnya dalam rangka promosi pariwisata Semarang, mulai dari Warak Ngendeok sebagai  even tahunan yang diadakan sebagai tanda akan datangnya bulan puasa Ramadhan;  Pasar Imlek Sewawis menyambut hari raya Imlek, Festival Durian di kawasan Waduk Jatibarang serta Semarang Night Carnaval.
 (evi)

- iklan -