- iklan -

JAKARTA, ITN- ANAK yang tangguh melihat kegagalan sebagai sebuah tantangan. Bicara mengenai ketangguhan pada anak diujinya bukan pada ruang tertutup, namun diujinya dalam kehidupan nyata.

“Dalam kehidupan nyata yang paling mudah adalah melihat bagaimana adanya untuk survive dan menjawab tantangan di alam,” ujar Psikolog – Personal Growth, Ratih Ibrahim pada jumpa pers penyerahan penghargaan Taro Ranger Awards di School of Universe, Parung,Bogor, Jumat (25/11/16).

Melalui kegiatan Taro Rangers menurutnya telah mengakomodasi anak-anak untuk bisa menguji dirinya secara fun dengan alam, dan juga dapat menginspirasi dirinya.

Taro Rangers Award adalah salah satu dari serangkaian kegiatan yang digagas PT TPSF dalam payung besar Gerakan Anak Tangguh Indonesia

Hetty Herawati memberikan penghargaa Taro Rangers Award 2016 kepada Lendo Novo telah dikenal sebagai salah satu penggagas awal lahirnya sekolah alam di Indonesia di Bogor, Jumat (25/11/16).
Hetty Herawati memberikan penghargaa Taro Rangers Award 2016 kepada Lendo Novo telah dikenal sebagai salah satu penggagas awal lahirnya sekolah alam di Indonesia di Bogor, Jumat (25/11/16). Dok. itn.com

Mendukung hal tersebut PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (PT TPSF) mengadakan “Taro Rangers Award” untuk kedua kalinya, serta memberikan penghargaan kepada orang-orang atau lembaga yang memiliki kepedulian terhadap pembentukan karakter anak Indonesia melalui sistem pendidikan experiential learning.

Pada tahun ini, PT TPSF memberikan penghargaan kepada Lendo Novo selaku penggagas sekolah alam pertama di Indonesia sekaligus pendiri School Of Universe (SOU) pada 25 November 2016 di Parung, Bogor.

PT TPSF juga meyakini bahwa niat baik gerakan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan banyak pihak.

“Melalui Taro Rangers Award kami ingin terus membantu membentuk karakter anak-anak Indonesia yang tangguh, cerdik, dan peduli, yang diyakini dapat terwujud salah satunya dengan mendekatkan anak ke alam, menjalani experiential learning, hingga anak Indonesia dapat mengembangkan bakat alami mereka dengan baik,” ujar Marketing Director Snack PT TPSF, Hetty Herawati.

Hetty mengatakan, “Sejak tahun 2014, kami giat melakukan beragam aktivitas yang diperuntukkan untuk anak usia 6-12 tahun yang mendekati prinsip membentuk karakter melalui alam”.

Anak-anak School of Universe melakukan gerakan diringin musik perkusi yang dibuat dari bahan recyle. Dok. Itn.com
Anak-anak School of Universe melakukan gerakan diringin musik perkusi yang dibuat dari bahan recyle. Dok. Itn.com

Diantara kegiatan tersebut menurutnya Aksi Tangguh Taro Rangers (program televisi yang dalam tiap episodenya diikuti anak-anak, yang harus menyelesaikan halang rintang baik secara perorangan maupun bersama-sama), Taro Rangers Camp (perkemahan 3 hari 2 malam untuk anak-anak dengan aktivitas outbound character building), Taro Rangers Alumni (kegiatan workshop sosial bagi alumni peserta Taro Rangers Camp), dan Taro Rangers Award.

Sebagai penerima Taro Rangers Award 2016, Lendo Novo telah dikenal sebagai salah satu penggagas awal lahirnya sekolah alam di Indonesia yang diawali dengan mendirikan Sekolah Alam Ciganjur, yang kemudian berlanjut menjadi SOU di Parung, Jawa Barat pada tahun 2004. Sekolah yang didirikan tersebut juga telah konsisten menerapkan sistem pendidikan experiental learning, yang memungkinkan setiap siswa di SOU, mampu mengembangkan bakat dan potensi mereka masing-masing dengan baik.

“Saya berterima kasih kepada PT TPSF atas apresiasi yang diberikan kepada saya. Ternyata sekarang ini masih ada yang peduli dengan pendidikan karakter anak Indonesia lewat pendidikan experiential learning. Saya sebagai penggagas konsep Sekolah Alam (SOU), menerapkan pendidikan holistik yang mengintegrasikan nilai iman, ilmu pengetahuan, berlandas rasa cinta pada alam semesta dan kehidupan. Kita tidak sekadar membangun sekolah tetapi kita sedang membangun peradaban”, ungkap Lendo Novo menegaskan motto School of Universe.

Siswa yang mengenyam pendidikan di SOU dilatih untuk dapat membaca semesta dengan cara pandang utuh dan menyeluruh. Pendekatan yang digunakan dititik beratkan pada pembelajaran keterampilan hidup (life skill) praktis yang luas. School of Universe menawarkan lingkungan belajar yang positif dan aktif (active learning) untuk anakanak. School of Universe membuka kelas untuk siswa Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah.

Menurutnya pada seluruh tingkat pendidikan, kurikulum dan penjenjangan proses pembelajaran bersifat fleksibel, senantiasa disesuaikan dengan perkembangan kejiwaan dan keunikan maupun bakat tiap siswa.

Hal tersebut menjadi alasan PT TPSF, sebagai pemrakarsa Taro Rangers Award, dan dewan juri yang terdiri dari Kresno Wiyoso (Asosiasi Experiential Learning Indonesia), Ratih Ibrahim (Psikolog – Personal Growth), dan Bayu Sutiyono (Praktisi Media) menjadikan Lendo Novo sebagai penerima Taro Rangers Award tahun ini.

Sementara Kresno Wiyoso, selaku ketua dewan juri Taro Rangers Award 2016 mengatakan “Lendo Novo memprakarsai berdirinya sekolah alam di Indonesia dengan belajar dari pengalaman pahit semasa sekolah yang dirasakan membosankan dan mengekang kebebasan dalam pengembangan dirinya”.

Tak hanya itu Lendo menurutnya menerapkan pembelajaran berdasarkan pengalaman dengan memanfaatkan lingkungan dan alamnya sebagai tempat belajar dalam suasana yang menantang dan membahagiakan, sehingga selama proses belajar anak-anak dapat mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri.

Ratih Ibrahim menambahkan, “Lendo adalah sosok pribadi yang unik. Idenya adalah ide yang out of the box. Ia melihat bagaimana pendidikan diselenggarakan untuk menyiapkan seseorang agar mampu menjalin masa depannya, menjadi pribadi yang utuh sesuai dengan talenta, yang saya percaya dikaruniakan Tuhan kepada dia. Dimana belum tentu lembaga-lembaga pendidikan yang ada pada umumnya mampu memfasilitasi talenta tersebut dengan baik”.

“Lendo melakukannya, untuk itu saya merekomendasikan Lendo sebagai pribadi yang berhak mendapatkan apresiasi Taro Rangers Award 2016,” ungkapnya lebih lanjut.

“Hubungan antara suatu perusahaan dalam melakukan CSR yang bertemu dengan praktisi pendidikan seperti Lendo, saya berharap hal ini terus dilakukan. Apresiasi ini sangatlah baik untuk pendidikan karakter anak-anak Indonesia melalui sistem pendidikan experiential learning yang selama ini dipandang sebelah mata,” ujar praktisi media, Bayu Sutiyono menambahkan. (evi)

- iklan -